tirto.id - Duel Uni Emirat Arab (UEA) vs Timnas Indonesia (Timnas) Indonesia pada pertandingan Grup G Pra-Piala Dunia 2022 dihelat Kamis (10/10/2019) di Stadion Al Maktoum, Dubai pukul 23.00 WIB. Laga ini akan menjadi adu taktik bagi Simon McMenemy sebagai arsitek Garuda melawan Bert van Marwijk di pihak tuan rumah.
Secara usia, Simon McMenemy jauh lebih muda daripada Bert van Marwijk. McMenemy saat ini baru berumur 41 tahun, berbanding van Marwijk yang sudah menginjak angka 67 tahun. Namun, dari segi pengalaman, sang juru taktik UEA memang masih unggul jauh di atas McMenemy saat menangani klub maupun timnas.
Di level klub, Simon McMenemy mampu meraih trofi juara kala menjadi nakhoda klub di Filipina dan Indonesia. Pada musim 2014/2015, Simon sukses mengantarkan Loyola Meralco Sparks menjadi juara PFF National Men's Club Championship di Filipina usai mengalahkan Global 2-0. Garansi lolos play-off Piala AFC 2016 pun berhasil didapatkan oleh klub tersebut.
Di Indonesia, Simon juga mempersembahkan gelar Liga 1 2017 untuk klub Bhayangkara FC. Ini adalah gelar pertama kalinya bagi The Guardian dan trofi pertama pula bagi sang arsitek setelah menjadi pelatih di dua klub Indonesia sebelumnya, yaitu Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya.
Sementara itu Bert van Marwijk juga pernah menjadi arsitek klub di dua negara, yaitu Liga Belanda dan Liga Jerman. Kala menjadi arsitek Feyenoord, mantan pemain klub Go Ahead Eagles ini mempersembahkan tofi Piala KNVB 2007/2008. Di level kompetisi Eropa, gelar Piala UEFA 2001/2002 juga berhasil disabetnya bersama Feyenoord.
Sedangkan saat menjadi juru taktik Borussia Dortmund dan Hamburg SV di Liga Jerman, van Marwijk tidak mampu memberikan trofi juara untuk kedua klub tersebut.
Berbicara menangani tim nasional, prestasi van Marwijk memang jauh di atas catatan Simon McMenemy. Arsitek kelahiran Deventer, Belanda itu sukses mengantarkan timnas Oranje menembus final Piala Dunia 2010. Saat itu, Belanda di bawah asuhannya kalah 0-1 atas Spanyol di laga puncak lewat gol tunggal Andrés Iniesta.
Sementara itu, saat berada di level timnas, catatan tertinggi Simon adalah mengantarkan Filipina menjadi semifinalis Piala AFF 2010. Ketika itu, The Azkals kalah agregat 0-2 atas Indonesia.
Menjelang adu taktik dengan Bert van Marwik, Simon McMenemy datang dengan membawa bekal buruk. Timnas Indonesia menelan dua kekalahan dalam dua laga awal kualfifikasi Piala Dunia 2022. Tuntutan suporter Merah Putih agar Indonesia meraih kemenangan perdana berhadapan dengan fakta bahwa Garuda akan menghadapi tim unggulan pertama di Grup H.
"Pelatih tidak bisa mengeluh karena suporter Indonesia ingin selalu menang, walaupun lawannya Brasil, pasti kami tetap dituntut untuk menang. Bukan dalam artian ini adil, tetapi ini bagian dari pekerjaan," ujarnya, dikutip dari laman Fox Sport.
Sementara Ismail Rashid yang menjadi manajer tim UEA menilai, laga menjamu Indonesia merupakan duel yang sangat penting. Penampilan pertama di kandang sendiri ini diharapkannya dapat dihadiri oleh suporter tuan rumah demi memotivasi para pemain yang akan tampil.
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus