Menuju konten utama

UNBK SMA/MA di Jawa Tengah Belum Dapat Diselenggarakan 100 Persen

Sebanyak 1.474 siswa dari 25 sekolah di Jawa Tengah masih melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) tahun ini.

UNBK SMA/MA di Jawa Tengah Belum Dapat Diselenggarakan 100 Persen
Sejumlah pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

tirto.id - Sebanyak 1.983.568 peserta mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA atau sederajat yang dilaksanakan mulai 9-12 April. Kemdikbud mencatat, sudah 91 persen atau 1.812.565 peserta didik yang menempuh UN berbasis komputer atau UNBK tahun ini.

Namun, Provinsi Jawa Tengah rupanya belum dapat menyelenggarakan sistem UNBK 2018 dengan target 100 persen. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyebutkan masih ada 25 sekolah yang tersebar di empat kabupaten yang belum bisa melaksanakan UNBK.

"Masih ada 25 sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Jumlahnya ada 1.474 siswa," kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Minggu (8/4/2018).

Ia menyebutkan empat kabupaten yang belum 100 persen menyelenggarakan UNBK pada tahun ini, yakni Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten Puworejo, dan Kabupaten Tegal.

Menurut dia, sebenarnya sekolah yang belum memiliki perangkat komputer untuk sarana melaksanakan UNBK bisa meminjam kepada sekolah lain. Akan tetapi, zonasi yang masih terjangkau.

"Misalnya, sekolah menengah kejuruan (SMK) 'kan sudah melaksanakan UNBK kemarin. Sebenarnya, SMA yang belum punya komputer yang memadai bisa meminjam ke SMK itu," katanya memaparkan.

Namun, kata dia, sebanyak 25 sekolah yang belum memiliki perangkat komputer yang memadai itu letaknya terlalu jauh dengan sekolah lain yang bisa dipinjam komputernya untuk UNBK.

"Kebetulan, sekolah-sekolah itu letaknya terlalu jauh kalau harus meminjam komputer ke sekolah lain. Makanya, tidak kami izinkan melaksanakan UNBK. Ya, lebih baik tetap UNKP," tuturnya.

Untuk distribusi soal UNKP ke 25 sekolah itu, kata dia, sudah dilakukan bertahap sejak Jumat, 6 April 2018, dan sekarang sudah tersimpan di Kantor Dinas Pendidikan di kabupaten masing-masing.

"Demikian pula untuk pengawasnya, sudah diatur mekanisme silang penuh. Ya, untuk pelaksanaan UNKP, harus ada dua pengawas di setiap ruang. Kalau UNBK, cukup satu pengawas," jelasnya.

Meski demikian, Gatot memastikan penyelenggaraan UNKP akan berlangsung dengan lancar, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, termasuk UNBK SMA yang berlangsung mulai 9 hingga 12 April 2018.

"Memang belum 100 persen untuk SMA yang menyelenggarakan UNBK. Masih 98,34 persen, sisanya, yakni 1,66 persen masih melaksanakan UNKP untuk tahun ini," kata Gatot.

Pada jenjang SMA, provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK di antaranya Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan UN 2018 dengan tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA atau sederajat.

Kemudian, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan digital signature, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Baca juga artikel terkait UNBK 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari