Menuju konten utama

Transisi Endemi, Kemenkes Terima Hibah Obat COVID-19 Paxlovid

Indonesia menerima 24.096 tablet obat COVID-19 Paxlovid dari Pemerintah Amerika Serikat dan Australia melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Transisi Endemi, Kemenkes Terima Hibah Obat COVID-19 Paxlovid
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan pembawa acara Podcast Antara Rully Yuliardi di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (10/11/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerima hibah obat COVID-19 Paxlovid dari Pemerintah Amerika Serikat dan Australia melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Indonesia menerima 24.096 tablet obat COVID-19 Paxlovid yang disebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebagai salah satu strategi Indonesia dalam transisi menuju status endemi.

“Sehingga ketika seseorang terkena penyakit (COVID-19), mereka tidak perlu panik, mereka bisa pergi ke apotek terdekat dari tempat tinggal dan mendapatkan akses ke obat ini,” kata Budi di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).

Budi juga menyampaikan obat COVID-19 Paxlovid ini akan bisa segera dibeli masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Indonesia sudah siap, Indonesia bergerak dari pandemi menuju endemi. Dan kami secara strategis melakukan persiapan yang tepat dari sisi pendidikan (medis), di sisi produksi vaksin, di sisi produksi diagnostik, di sisi obat-obatan dan rumah sakit,” ujar Budi.

Meski begitu, penetapan status endemi masih menunggu rekomendasi dari WHO. Budi memastikan Indonesia tidak akan mengumumkan penetapan endemi duluan.

“Posisi saya seperti yang anda tahu, untuk masalah kesehatan jangan jadi yang paling pertama (mengumumkan endemi),” kata Budi.

Obat COVID-19 Paxlovid merupakan obat oral berbentuk tablet ini yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada 22 Desember 2021.

Sementara di Indonesia, obat oral produksi Pfizer ini telah resmi mendapatkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan POM pada 17 Juli 2022. Tambahan jenis obat antivirus ini diharapkan menjadi salah satu alternatif penatalaksanaan COVID-19 di Indonesia.

“Sudah terbukti bahwa dia (obat COVID-19 Paxlovid) efektif untuk gejala ringan,” jelas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Lucia Rizka Andalucia, dalam kesempatan yang sama.

Rizka menyatakan obat ini tidak langsung tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan seluruh Indonesia.

“Distribusinya sekarang ada di pusat farmasi kita, didistribusikan ke rumah sakit yang membutuhkan dan juga dinas kesehatan, kita memberikan layanan juga untuk telemedicine (bagi yang membutuhkan),” kata dia.

Baca juga artikel terkait OBAT COVID-19 PAXLOVID atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan