Menuju konten utama
Lebaran 2022

Tips Tetap Sehat Usai Lebaran, Olahraga hingga Kontrol Makanan

Tips dan kiat-kiat yang bisa dilakukan agar tetap sehat usai hari raya Lebaran 2022. 

Tips Tetap Sehat Usai Lebaran, Olahraga hingga Kontrol Makanan
Ilustrasi Buka Puasa Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Sejumlah kondisi kesehatan dikhawatirkan muncul usai Hari raya Idul Fitri, akibat menyantap makanan yang berlebihan atau tak bisa dikendalikan.

Makanan-makanan manis, berlemak, bersantan, hingga gurih bisa menyebabkan beberapa penyakit. Hal tersebut tentunya bisa dicegah dengan beberapa kiat.

Menurut dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M.Gizi, Sp.GK., ahli gizi dari Good Doctor, Ramadhan sebenarnya bisa menjadi cara untuk kembali berkomitmen menjalani gaya hidup sehat dan seimbang.

Beberapa penelitian menjelaskan tentang bagaimana puasa yang dilakukan secara rutin bisa mengontrol kadar gula darah sehingga menekan risiko terjadinya resistensi insulin.

Tak hanya itu, puasa secara rutin juga memberikan waktu istirahat untuk sistem pencernaan.

Pada saat berpuasa juga terjadi pembakaran kalori, bahkan penurunan massa lemak sehingga dengan berpuasa dapat mencegah obesitas. Alhasil metabolisme tubuh jadi lebih efisien untuk membakar kalori dalam tubuh.

"Jangan mau hanya menikmati manfaat kesehatan ini hanya di bulan Ramadan, tapi lakukan juga secara konsisten setelahnya," dr. Vikie.

Khusus di momen hari Raya Idul Fitri, dr. Vikie pun memberikan tips agar tetap mampu mengendalikan diri, seperti mengontrol asupan kalori hingga makan sesuai dengan jamnya.

"Meski Idul Fitri hari spesial, tapi tetaplah makan sesuai jam makan dengan makan besar tetap tiga kali yaitu sarapan, makan siang dan makan malam," katanya.

Tips Tetap Sehat Usai Hari Raya Lebaran

Saat menyantap hidangan Idul Fitri, pilihlah makanan yang berserat tinggi sebagai pembuka.

Makanan berserat tinggi dijelaskan dr. Vikie dapat memperlambat pencernaan makanan, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama.

Kedua, batasilah porsi makan. Di hari Idul Fitri membatasi porsi makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika sebelum mengunjungi rumah kerabat dan Anda sudah terlebih dulu makan besar, maka pilihlah camilan atau makanan yang mengandung serat tinggi seperti puding buah atau es buah.

Akan tetapi, jika Anda merasa harus menghormati hidangan yang telah disajikan pemilik rumah, maka makanlah dengan porsi kecil agar kadar gula darah tetap stabil.

Tetap cari cara untuk membakar kalori. Dengan lebih aktif bergerak maka pembakaran kalori pun meningkat. Misalnya ketika silahturahmi ke rumah keluarga, sengaja parkir kendaraan agak jauh agar memberi kesempatan tubuh membakar kalori dengan berjalan kaki.

"Jangan kelelahan, kenali kemampuan tubuh. Beristirahatlah kalau sudah merasa lelah dan beri tubuh tidur yang cukup agar stamina dan imun tubuh tetap terjaga," ujar dr. Vikie.

dr. Vikie mengatakan perubahan perilaku bisa dimulai dengan mengajak seluruh anggota keluarga untuk menjaga pola makan sehat di momen hari raya Idul Fitri bersama keluarga.

Selain itu, Anda juga sebaiknya tetap memperaktikkan kebiasaan khususnya pola makan sehat seperti saat Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya, kata Executive Director of Community Health, Abu Dhabi Public Health Centre, Dr. Omniyat Al Hajeri, seperti dilansir Antara Selasa (3/5).

“Kita harus mengadopsi beberapa praktik yang kita pelajari selama bulan suci, seperti berhenti makan ketika merasa relatif kenyang dan kembali secara bertahap ke jadwal makan," kata dia seperti dikutip dari Khaleej Times, Selasa (3/5).

Hajeri menekankan Anda sebaiknya menghindari makan berlebihan usai Ramadhan demi mencegah tubuh terkejut dan memicu lonjakan gula darah yang dapat mengakibatkan efek seperti gangguan pencernaan, mulas, dan penambahan berat badan.

Anda bisa makan dalam jumlah sedikit dengan interval 3-4 jam dan jagalah hidrasi tubuh dengan minum cukup air.

Hajeri menekankan Anda menerapkan diet seimbang termasuk memasukkan sayuran dan buah untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari puasa selama bulan suci. Selain itu, Anda perlu tetap aktif dan melakukan olahraga secara teratur.

“Bergerak juga kunci untuk menjaga kesehatan sendi dan sistem kardiovaskular yang sehat," kata dia.

Anda juga bisa mempertimbangkan puasa lebih sering usai Ramadhan. Efek puasa telah terbukti secara global dan terus meningkat prevalensinya di dunia kesehatan dan kebugaran.

Efek ini termasuk pengaturan gula darah, memerangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan membantu penurunan berat badan.

"Tentu saja, ketika menyangkut orang dengan penyakit komorbid, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter," demikian pesan Hajeri.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2022 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Addi M Idhom