tirto.id - Pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan sejumlah aturan berkendara setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah berlangsung.
Sebelum memasuki masa PSBB transisi dan memulai aktivitas, ada baiknya memperhatikan beberapa hal penting terkait kendaraan yang akan digunakan, salah satunya dengan menerapkan Suzuki Hygiene Commitment.
Suzuki Indonesia melalui keterangannya, Rabu (17/6/2020), memberikan kiat untuk merawat dan mempersiapkan kendaraan dalam masa PSBB transisi.
Pertama, pelanggan disarankan mengecek bagian-bagian penting kendaraan sebelum digunakan untuk beraktivitas kembali.
Menurut Imam Suyudi, Section Head Technical Service 4W PT SIS, ada beberapa bagian penting yang perlu disiapkan ketika kendaraan hendak digunakan setelah diparkir dalam waktu yang lama.
“Penerapan PSBB di beberapa daerah untuk mencegah penyebaran COVID-19 membuat aktivitas dan mobilitas terhambat. Kendaraan pun menjadi lebih sering terparkir di rumah dan jarang digunakan. Setelah lama didiamkan, ada beberapa bagian kendaraan yang harus dicek kembali oleh pengguna, seperti ban, rem, kebersihan, serta mesin dan kelistrikan," kata Imam.
Ketika lama terparkir dan tidak digunakan, hal pertama yang harus diperiksa adalah kondisi ban yang berisiko tinggi mengalami flat tire.
Flat tire adalah keadaan dimana ban kehilangan volumenya sehingga menjadi kempis. Pastikan seluruh ban memiliki tekanan angin yang cukup dan sesuai standar sehingga aman selama berkendara.
Sementara, untuk pemilik kendaraan Suzuki yang masih harus beraktivitas di rumah, ada beberapa kiat merawat ban saat terparkir dalam jangka waktu yang cukup lama.
Periksa dan tambahkan tekanan angin 10-20 persen dari spesifikasi tekanan angin ban. Jika kendaraan akan digunakan kembali, ubah tekanan angin sesuai spesifikasi.
Lalu, pastikan tidak ada benda keras atau kerikil yang menempel pada kembang ban.
Poin selanjutnya ialah rutin mendorong atau memindahkan kendaraan beberapa senti untuk menghindari ban bertumpu pada satu titik (flat spot). Jika tidak memungkinkan untuk didorong, dongkrak keempat roda dan tahan menggunakan Jackstand.
Terakhir, usahakan jangan terkena sinar matahari langsung dan gunakan semir ban untuk mencegah adanya guratan pada ban (ozon crack).
Selain kondisi ban, rem juga menjadi krusial saat kendaraan terparkir lama. Biasanya, rem tangan menjadi lengket dan akan mempengaruhi kenyamanan serta keamanan berkendara.
Hal tersebut terjadi karena ada genangan air atau mencuci mobil pada posisi rem tangan aktif, kemudian kendaraan diparkir dalam kondisi kampas rem basah.
Untuk menghindari rem mobil lengket, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan keempat roda/sistem rem kering sebelum kendaraan diparkir dalam jangka waktu yang lama.
Lalu, gunakan penahan roda/bantalan ban, dan pastikan posisi rem tangan tidak aktif atau tidak menarik.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi dalam merawat kendaraan yang telah terparkir atau diam dalam jangka waktu lama, yaitu kebersihan, mesin dan kelistrikan.
Pastikan bodi kendaraan selalu dalam keadaan bersih, roda atau sistem rem kering, ruang kabin bersih dan kering, serta gunakan alat atau cairan pengusir binatang jika kendaraan diparkir di tempat yang memungkinkan adanya binatang masuk.
Dalam hal mesin dan kelistrikan, pastikan tidak ada saklar atau tombol kelistrikan yang aktif. Rutinlah memanaskan/menghidupkan mesin dan pastikan knalpot mengarah ke udara bebas, serta pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, oli, minyak rem, cairan pendingin, dan kain lap yang tertinggal pada saat memeriksa ruang mesin.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH