Menuju konten utama

Tips Agar Anak Tidak Bosan di Rumah Selama Pandemi COVID-19

Buat rutinitas baru, olahraga dan kembangkan keterampilan baru bisa mengusir kebosanan pada anak saat karantina mandiri di rumah.

Tips Agar Anak Tidak Bosan di Rumah Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi. foto/istockphoto

tirto.id - Semenjak muncul wabah COVID-19, pelbagai kebijakan baru diimplementasikan di masyarakat. Beberapa daerah di Indonesia sudah menerapkan PSBB, hingga seluruh warga negara diminta untuk melakukan physical distancing dengan orang lain dalam jarak minimal satu meter. Tujuannya adalah untuk mengurangi kecenderungan penularan virus corona yang transmisinya begitu masif.

Demikian juga dengan dunia kerja yang mengalami transformasi drastis, mulai dari pertemuan tatap muka yang harus berpindah menggunakan media daring atau secara virtual. Lembaga pemerintah dan swasta juga diimbau menerapkan kebijakan kerja dari rumah (working from home), hingga lembaga pendidikan dan sekolah yang melakukan pembelajaran jarak jauh.

Imbauan swakarantina terus digaungkan. Setiap orang diminta berdiam diri di rumah, kecuali untuk aktivitas mendesak saja. Karenanya, kegiatan sehari-sehari mengalami perubahan besar, termasuk cara orang tua mengasuh anaknya selama karantina juga harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Karen Gross, terapis anak dari Childrens Hospital of Los Angeles menyatakan anak-anak yang belum terbiasa berada di rumah karena karantina COVID-19, jika keadaannya tidak terkendali dapat mengganggu psikologis anak, menjadikan mereka merasa bosan, dan gelisah karena dibatasi kegiatannya.

"Anak-anak jadi gambang ngambek, sulit diatur. Atau jika masih kecil menjadi suka menghambur-hamburkan barang atau berteriak-teriak," ujar Karen Gross sebagaimana dikutip dari Insider.

Oleh sebab itu, berikut beberapa tips untuk mencegah anak mengalami kebosanan selama swakarantina COVID-19 dengan berdiam diri di rumah, sebagaimana dilansir The Conversation:

1. Rutinitas baru

Anak-anak dan remaja menjalani kesehariannya berdasarkan rutinitas tertentu. Beberapa anak mungkin merasa cemas terhadap hal-hal yang ia alami selama pandemi COVID-19. Karenanya, rutinitas baru akan membantunya beradaptasi dengan perubahan.

Oleh sebab itu, orang tua dapat merencanakan rutinitas harian menjadi beberapa aktivitas. Misalnya, mengerjakan tugas sekolah, berolahraga, pekerjaan rumah, bermain, waktu untuk menggunakan gawai pintar, serta menyesuaikannya dengan jadwal kerja yang dilangsungkan orang tua di rumah.

Dengan menciptakan rutinitas yang disiplin, orang tua dapat membiasakan anak-anak menyadari hal-hal yang ia butuhkan dan ia inginkan harus sesuai jadwal yang ada. Misalnya, di waktu kerja orang tua, anak-anak tidak dapat sekenanya mengganggu jadwal kerja tersebut.

2. Berolahraga

Kendati banyak jenis olahraga tidak bisa dilangsungkan karena pandemi COVID-19, olahraga tetap penting bagi kesehatan fisik dan mental anak.

Orang tua dapat berpikir kreatif untuk mencari aktivtas olahraga yang sesuai dengan keadaan swakarantina tersebut. Misalnya, melakukan aktivitas fisik di taman belakang rumah, zumba, tari, fitnes, boxing atau tinju, seni bela diri, hingga yoga.

3. Membantu anak tetap menjalin hubungan sosial

Tentu saja kebijakan physical distancing selama COVID-19 mereduksi ruang sosial dan pertemanan anak dengan sebayanya.

Kedekatan emosional dengan sebaya di usia anak dan remaja amat penting untuk perkembangan emosi anak. Oleh sebab itu, orang tua semestinya melek teknologi untuk merekomendasikan dan mengawasi penggunaan media sosial sebagai ganti kebiasaan pertemuan langsung.

Jika anak menginjak usia remaja, orang tua dapat mendorongnya untuk memaksimalkan penggunaan media sosial. Tujuannya adalah untuk mengeratkan ikatan dengan teman sebayanya.

Pada saat bersamaan, anak dan orang tua juga harus saling terbuka mengenai perasaan, informasi COVID-19 yang beredar, hoaks, serta mendorong anak untuk melakukan verifikasi informasi terhadap hal-hal baru yang ia temui atau baca di media sosial.

4. Gunakan kesempatan swakarantina untuk mengembangkan hobi atau keterampilan baru

Alih-alih memberikan anak gawai pintar atau membiarkan anak menonton Netflix dan YouTube, orang tua dapat mencari aktivitas alternatif lain selama swakarantina.

Misalnya, orang tua dapat berdiskusi dengan anaknya mengenai keterampilan apa saja yang ingin mereka kuasai. Atau keduanya dapat bersama-sama belajar hal atau keterampilan baru, misalnya dengan mencari informasi di buku, internet, atau menonton video tutorial mengenai hobi atau hal baru yang ingin dikuasai.

Selain itu, orang tua dan anak-anak juga dapat bersama-sama melakukan aktivitas lain yang bisa menguatkan ikatan antara satu anggota keluarga dengan yang lainnya. Misalnya dengan aktivitas memasak bersama, bermain catur, lego, atau eksperimen sederhana rumahan lainnya.

Aktivitas lain yang dapat dilakukan selama swakarantina bagi anak-anak adalah dengan mengikuti kursus daring yang kini banyak tersedia platformnya secara virtual, mengunjungi museum daring, hingga kebun binatang virtual di internet.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora