tirto.id - Tim SAR gabungan menemukan delapan pendaki yang tersesat saat akan turun dari Gunung Soputan, Sulawesi Utara (Sulut), dalam keadaan selamat pada Senin (26/9/2022).
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, Very Aryanto mengatakan informasi delapan pendaki yang tersesat saat turun dari Gunung Soputan melalui jalur Tumaratas diterima pada Minggu (25/9/2022) malam.
"Kedelapan pendaki tersebut semuanya dari Manado," kata Very dikutip dari Antara, Senin.
Kedelapan pendaki itu adalah Fauzan Mamonto 21 tahun, Aidil Akbar (21), Ardika Moho (18), Acan Weker (19), Putri Nuraim (21), Yayan Rahman (27), Muhamad Gifari (3), dan Fazrim Moho (21).
Kepala Basarnas Manado Monce Brury langsung memerintahkan satu tim untuk bergerak cepat dikarenakan ada seorang balita yang ikut pendakian.
Setibanya di Desa Tumaratas, tim langsung berkoordinasi dengan kelompok pelestarian sumber daya alam (KPSDA). Tim langsung bergerak ke atas gunung melalui jalur Desa Tumataras bersama KPSDA.
Tim SAR sepanjang jalan melaksanakan pencarian sambil berteriak. Hal itu agar para pendaki yang tersesat mendengarkan teriakan-teriakan tersebut.
Menjelang subuh, tim SAR gabungan beristirahat sejenak di basecamp Elas Wongker dan dilanjutkan Senin pagi.
Pencarian kemudian dilaksanakan dengan jalan kaki dan menggunakan sepeda motor trail. Sekitar pukul 08.00 Wita tim SAR gabungan menemukan para korban di pinggir jalan sedang beristirahat.
Mengingat ada balita mengalami gejala hipotermia, tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban dan balita menggunakan sepeda motor untuk dibawa turun.
"Semua korban dievakuasi dalam keadaan selamat," katanya,
Monce Brury mengapresiasi tim SAR gabungan yang sudah menemukan delapan pendaki yang tersesat di Gunung Soputan dalam keadaan selamat.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang akan mendaki gunung, persiapkan fisik dan perbekalan agar pada saat di gunung tidak kesulitan dalam logistik,"katanya.
Ia menambahkan banyak aspek pendaki yang mengalami tersesat di gunung. Apalagi saat membawa balita, persiapan dan logistik mesti mencukupi.
Editor: Gilang Ramadhan
