Menuju konten utama

Tim Anies-Sandiaga Jelaskan Alasan Tak Hadir di Debat Rosi

Alasan pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies-Sandiaga tidak hadir di acara debat program Rosi di Kompas TV karena pihaknya tidak pernah memberikan konfirmasi kehadiran pada acara tersebut, Minggu (2/4/2017).

Tim Anies-Sandiaga Jelaskan Alasan Tak Hadir di Debat Rosi
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf al-Jufri (kanan), Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) serta pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Sandiaga Uno (kedua kanan) mengangkat tangan dalam Rapat Pleno keempat di DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa (11/10). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/16.

tirto.id - Wakil Ketua Tim Media Anies-Sandiaga, Naufal Firman Yursak, mengatakan alasan pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga tidak hadir di acara debat program Rosi di Kompas TV karena pihaknya tidak pernah memberikan konfirmasi kehadiran pada acara tersebut, Minggu (2/4/2017).

“Sampai detik terakhir, acara "Rosi dan Kandidat Gubernur" tidak pernah mendapatkan jawaban dari Tim Anies-Sandi tetapi acara Rosi secara sepihak terus mengiklankan acara debat,” ujar Naufal dalam rilis tertulis, Senin (3/4/2017).

Sebelumnya, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tidak hadir pada acara debat di program Rosi di Kompas TV, Minggu (2/4/2017).

Menurut Naufal, pihaknya sudah memberitahukan pada program acara Rosi pada 27 Maret 2017 bahwa yang dapat hadir adalah calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Tetapi, dikatakan Naufal, acara Rosi masih tetap diiklankan sebagai "Pertama Kali Kedua Pasangan Calon Bertemu dalam Putaran Kedua".

“Ini jelas sebuah pengabaran yang tidak sesuai fakta. Pengiklanan oleh acara Rosi yang tidak benar itu menjadi catatan khusus bagi tim Anies-Sandi. Terlihat bahwa Acara Rosi tidak taat etika,” jelas Naufal.

Naufal mengatakan talkshow di acara Rosi seharusnya fokus pada adu gagasan, bukan adu sorak antar pendukung. “Kami ingin dialog antar calon di TV bukan untuk memperuncing suasana tapi menjadi kesempatan untuk mendiskusikan program, karena itu Tim Anies-Sandi meminta bahwa acara cukup dihadiri 30-50 undangan non pendukung paslon,” kata Naufal.

Tetapi, menurut Naufal, acara Rosi menolak permintaan tentang undangan terbatas itu dan menegaskan akan tetap melangsungkan acara tersebut, meskipun pihaknya sudah menyampaikan risikonya adalah Sandiaga tidak bisa hadir.

Selain itu, Naufal membantah pernyataan juru bicara Basuki-Djarot Raja J Antoni yang pernah menyatakan bahwa Anies-Sandiaga trauma terhadap debat cagub-cawagub. “Bahkan sekitar seminggu sebelum ini, Anies sekali lagi membuktikan dominasinya terhadap Basuki yang konon kekalahannya di debat itu disebabkan semata-mata karena beliau sedang sakit gusi,” pungkas Naufal.

Sebelumnya, Raja mengatakan bahwa Anies-Sandi 'trauma' dengan debat terakhir di Metro TV di mana Ahok berhasil memperlihatkan pengetahuannya akan kompleksitas problematika Jakarta dan solusi konkret mengatasinya.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri