Menuju konten utama

The Bedmate Game: Sharehouse Tentang Apa & Kenapa Kontroversial?

Kenapa drakor The Bedmate Game: Sharehouse yang tayang di reels menjadi kontroversial? Simak penjelasannya di sini. 

The Bedmate Game: Sharehouse Tentang Apa & Kenapa Kontroversial?
The Bedmate Game: Sharehouse. tiktok/B_play Officiall

tirto.id - The Bedmate Game: Sharehouse merupakan drama pendek asal Korea Selatan yang telah tayang di laman Story Reels sejak 18 Oktober 2024. Namun, drama ini justru menuai kontroversi dan mengundang banyak reaksi negatif dari para netizen.

Drama The Bedmate Game: Sharehouse terinspirasi dari sebuah game dewasa berjudul sama. Tayangan drama ini dikemas dalam format drama pendek khusus seluler yang terdiri dari 47 episode utama dan 15 episode interaktif.

Episode interaktif artinya akan melibatkan peran penonton dalam menentukan jalan ceritanya. Dengan format yang unik ini, The Bedmate Game: Sharehouse mampu menarik perhatian sejumlah penikmat drama Korea.

The Bedmate Game: Sharehouse akan bercerita tentang seorang wanita yang mengikuti dating show karena iming-iming uang. Di program kencan inilah ia bertemu kembali dengan mantan kekasihnya serta dua pria lain dengan kepribadian berbeda.

The Bedmate Game: Sharehouse menghadirkan Park Xiyeon sebagai bintang utamanya. Mantan member grup Pristin ini akan memerankan tokoh Juyeon yang harus menentukan pasangan dalam program kencan yang diikutinya.

Drama The Bedmate Game: Sharehouse Menceritakan tentang Apa?

The Bedmate Game: Sharehouse bercerita tentang seorang wanita muda bernama Juyeon yang sedang kesulitan finansial.

Ia kemudian mendapat tawaran menggiurkan dari seorang kenalannya yang sedang menggarap sebuahreality show bertema kencan.

Juyeon ditawari ikut syuting program kencan tersebut karena ada seorang peserta yang mengundurkan diri. Juyeon awalnya malas, tapi temannya mengatakan akan membayar Juyeon sebesar 10 juta won jika bersedia.

Tak hanya itu, pemenang dari acara tersebut juga akan mendapatkan hadiah berupa uang 100 juta won. Juyeon yang sedang butuh uang pun akhirnya setuju untuk terlibat dalam acara bertajuk The Bedmate Game: Sharehouse tersebut.

Acara ini diikuti oleh 6 orang peserta yang terdiri dari 3 peserta pria dan 3 peserta wanita, termasuk Juyeon. Keenam peserta ini pun sebenarnya tidak benar-benar asing karena mereka sebenarnya adalah pasangan mantan kekasih.

Juyeon akhirnya bertemu lagi dengan mantan pacarnya, In Ho. Ia juga bertemu dengan dua pria baru lainnya, yaitu Jae Hee dan Seheon. Dalam acara ini, Juyeon harus menunaikan misi tertentu dan memilih salah satu dari tiga pria untuk tidur dengannya.

Dari sinilah berbagai konflik dimulai karena akan ada persaingan antar peserta. Di tengah konflik yang melibatkan percintaan, setiap orang juga berusaha mendapatkan skor paling tinggi demi merebut hadiah uang.

Kenapa Drakor The Bedmate Game: Sharehouse Dikritik dan Kontroversial?

Penayangan drama The Bedmate Game: Sharehouse langsung memicu kontroversi karena dianggap terlalu vulgar. Salah satunya di bagian awal drama yang memperlihatkan adegan wawancara para peserta reality show.

Para peserta diberi pertanyaan seperti posisi hubungan intim yang paling disukai. Semua peserta pria pun menjawab dengan gamblang soal posisi-posisi favoritnya, sedangkan Juyeon menegaskan bahwa ia harus tidur dengan salah satu peserta pria.

Dengan misi yang mengarah ke urusan ranjang, maka sudah bisa dipastikan bahwa drama ini pun akan menghadirkan adegan-adegan dewasa antar pemainnya, baik secara samar maupun eksplisit.

Hal ini tentu menuai beragam komentar buruk dari para netizen. Sebagian merasa jijik, sebagian lagi merasa tak habis pikir kenapa ada drama Korea dengan genre seperti ini.

Sementara itu, tak sedikit netizen yang juga menyayangkan keputusan Xiyeon dalam memilih proyek dramanya.

Penggemar merasa bahwa citra Xiyeon tidak cocok dengan drama sevulgar The Bedmate Game: Sharehouse sehingga khawatir dengan kariernya di masa mendatang.

Baca juga artikel terkait DRAKOR atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yandri Daniel Damaledo