tirto.id - Thai Lion Air mengikuti kebijakan induk perusahaannya, Lion Air Group, menerapkan aturan batas bagasi jinjing hingga 7 kg per 15 Januari 2019. Untuk kelebihan bagasi di luar batas yang ditentukan tersebut, penumpang akan dikenai biaya tambahan.
Maskapai dengan kode penerbangan SL ini menerapkan kebijakan ini bagi penumpang yang membawa kombinasi bagasi kabin atau tas laptop dan tas tangan.
"Untuk ukuran bagasi kabin tidak boleh melebihi dimensi 40 cm x 30 cm x 20 cm dan beratnya tidak lebih dari 7kg," ujar Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantono, dalam rilis tertulis kepada Tirto, Selasa (15/1/2019).
Danang mengatakan pelanggan harus memastikan semua bagasi kabin memiliki label, hal ini untuk menghindari pembayaran kelebihan bagasi di boarding gate. "Semua bagasi tercatat [check baggage] dan peralatan olahraga akan dikenakan biaya sesuai berat yang diangkut," jelasnya.
Thai Lion Air menawarkan solusi kepada pelanggan, yaitu dapat melakukan pembelian pre-paid baggage untuk memilih secara fleksibel dengan harga spesial, menurut tingkat kebutuhan masing-masing pelanggan.
Pembelian pre-paid baggage bisa dilakukan melalui website resmi di https://www.lionairthai.com; Thai Lion Air call center +66 2 529 9999 dan seluruh kantor perwakilan Lion Air Group dengan maksimum waktu pembelian sampai 4 jam sebelum waktu keberangkatan.
Sebaliknya, pelanggan akan dikenakan biaya kelebihan bagasi di konter check-in jika pelanggan tidak membeli pre-paid baggage 4 jam sebelum waktu keberangkatan.
Sejak Selasa 8 Januari 2019, maskapai Lion Air dan Wings Air menerapkan aturan batas barang jinjingan yang dibawa maksimal 7 kilogram per penumpang. Kebijakan Lion Grup ini sudah tersebar dalam surat resmi yang diterima Tirto pada Jumat (4/1/2019) siang ini.
Dengan peraturan seperti itu, mulai minggu depan penumpang yang menggunakan Lion Air yang membawa barang besar lebih dari 7 kg harus menambah ongkos karena sudah tidak ada lagi jatah bagasi gratis.
Editor: Maya Saputri
