Menuju konten utama

Teror Malam Tahun Baru di Turki Tewaskan 16 Warga Asing

Setidaknya 39 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pria bersenjata berkostum Santa Claus di sebuah klub malam, Reina, di Instabul Turki, Sabtu malam waktu setempat. Dari 39 korban tewas, sedikitnya 16 orang merupakan warga negara asing.

Teror Malam Tahun Baru di Turki Tewaskan 16 Warga Asing
Salah satu korban penembakan pada malam tahun baru 2017 di Istanbul, Turki sedang dilarikan ke rumah sakit oleh tim medis. Foto/reuters

tirto.id - Setidaknya 39 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pria bersenjata berkostum Santa Claus di sebuah klub malam, Reina, di Instabul Turki, Sabtu malam waktu setempat. Dari 39 korban tewas, sedikitnya 16 orang merupakan warga negara asing.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Minggu (1/1/2017) di siaran televisi menyampaikan sejauh ini 21 korban sudah diidentifikas. Sebanyak 69 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit karena terluka.

Dia menjelaskan bahwa identifikasi korban-korban lain terus dilanjutkan.

"Pencarian teroris masih berlanjut. Polisi sudah memulai operasi yang diperlukan. Saya harap (pelakunya) bisa segera ditangkap, insyaAllah," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Serangan itu terjadi di salah satu klub malam terpopuler di Instabul, Reina. Pada saat serangan itu terjadi diyakini sekitar 500-600 tengah merayakan awal Tahun Baru.

Reuters melaporkan bahwa penyerang menembak seorang polisi dan warga sipil sebelum memasuki klub malam.

Serangan ini hanya berselang dua pekan dari pembunuhan terhadap duta besar Rusia untuk Turki Andrei. Duta besar Rusia itu tewas di tangan Mevlut Mert Altintas, seorang polisi yang tengah sedang bebas tugas.

Pada tiga pekan sebelumnya serangan bom juga menewaskan 44 orang di sebuah stadion sepak bola di Istabul. Sebuah kelompok militan Kurdi mengklaim bertanggung jawab untuk serangan tersebut.

Turki, yang merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS untuk menyerang ISIS, menghadapi berbagai ancaman keamanan. Selama 2016 lalu, setidaknya sudah ada enam serangan teror di Turki dan diperkirakan lebih dari 200 jiwa tewas.

Sementara itu, Gedung Putih mengutuk menyerang di malam tahun baru itu dengan menyebutnya sebagai "serangan teroris mengerikan " dan menawarkan untuk membantu Turki.

Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz mengatakan, Presiden Obama—yang tengah berlibur bersama bersama keluarganya di Hawaii—meminta penjelasan mengenai serangan itu dan meminta untuk terus mengikuti perkembangan insiden tersebut.

Baca juga artikel terkait TERORIS atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH