tirto.id - Dry heat cooking merupakan salah satu teknik pengolahan bahan makanan menjadi masakan konsumsi. Sesuai dengan namanya teknik pengolahan dry heat cooking mengolah bahan pangan dengan cara memasaknya dalam panas tanpa bantuan cairan atau kelembaban.
Merujuk bukuBoga Dasar 1 (2013), karena tidak menggunakan cairan, teknik dry heat cooking memanfaatkan panas yang dihantarkan oleh udara panas, logam panas, radiasi, atau minyak untuk memasak makanan.
Ada berbagai jenis pengolahan makanan yang merupakan teknik dry heat cooking, termasuk deep frying, shallow frying, sauteing, baking, dan grilling. Seluruh teknik memiliki metode pengolahan serta hasil akhir masakan yang berbeda, baik dari segi rasa maupun tekstur.
Teknik Deep Frying
Suci Paresti dan kawan-kawan dalam Prakarya (2017) menyebutkan bahwa teknik deep frying adalah teknik memasak menggunakan minyak atau lemak dalam jumlah banyak sehingga mampu merendam bahan makanan.
Teknik memasak deep frying akan menghasilkan masakan yang kering dan renyah (crispy). Teknik iniumum dipakai untuk mengolah berbagai masakan dari bahan sayuran maupun daging hewani.
Sayangnya teknik memasak deep frying dapat mengubah kandungan gizi dalam bahan makanan. Metode ini menyebabkan masakan mengandung lemak yang tinggi serta menyebabkan makanan kehilangan sebagian besar vitaminnya.
Teknik Shallow Frying
Sama seperti teknik deep frying, teknik shallow frying juga dilakukan dengan menggoreng makanan. Bedanya, teknik shallow frying tidak menggunakan minyak sebanyak teknik deep frying.
Mengutip bukuMata Pelajaran Prakarta Aspek Pengolahan (2020) teknik shallow frying adalah teknik mengolah makanan yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit dalam wajan datar.
Masakan yang diolah menggunakan teknik shallow frying tidak banyak memerlukan banyak perlakuan. Masakan hanya akan dibalik satu kali apabila salah satu sisinya sudah matang.
Tekning Sauteing
Teknik sauteing atau menumis adalah teknik dry heat cooking menggunakan minyak sedikit. Bahan masakan yang diolah menggunakan teknik sauteing biasanya sudah dipotong kecil-kecil atau diiris tipis-tipis.
Teknik memasak sauteing tergolong dalam teknik memasak cepat, karena bahan masakan cukup mudah matang menggunakan teknik ini. Beberapa resep terkadang menambahkan bahan cairan berupa air, saus, atau kaldu dalam teknik memasak sauteing.
Teknik Grilling
Grilling atau membakar adalah teknik pengolahan makanan menggunakan bara api secara langsung atau dengan memanfaatkan lempengan besi panas maupun pan dadar (teflon).
Teknik memasak grilling membutuhkan suhu perapian yang tinggi, yaitu sekitar 292°C. Teknik grilling bisa dilakukan dengan atau tanpa minyak maupun lemak. Teknik memasak ini biasa digunakan untuk mengolah daging hewani maupun sayur-sayuran.
Teknik Baking
Teknik baking atau memanggang merupakan teknik memasak yang memanfaatkan udara panas dari oven. Bahan makanan yang masuk ke dalam oven akan mengeluarkan uap air yang membantu proses pematangan makanan.
Teknik ini sering digunakan untuk membuat berbagai masakan seperti produk roti, daging, dan sayuran.
Tidak semua teknik baking bersifat kering, karena ada satu teknik bernama waterbath baking yang membutuhkan air atau uap air. Teknik ini dilakukan dengan cara menempatkan nampan berisi air di wadah yang terpisah dengan bahan masakan dalam oven atau pemanggang.
Teknik water bath baking umumnya digunakan untuk mengolah produk kue atau cake, roti, bahkan ikan dan sayuran.