Menuju konten utama

Tanggapan Polri Saat Mahfud Sebut Tito Layak Jadi Cawapres 2019

Mahfud menyatakan bahwa Tito adalah sosok yang tegas dan memiliki rekam jejak yang cukup baik.

Tanggapan Polri Saat Mahfud Sebut Tito Layak Jadi Cawapres 2019
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - Beberapa hari lalu, mantan Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sempat menyebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2019.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro (Karo) Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal menyatakan Tito Karnavian masih nyaman menjalankan tugas sebagai pejabat keamanan.

“Pak Kapolri masih sangat konsen pada tugas-tugas kepolisian. Jangan tarik Pak Kapolri ke ranah politik. Biarkan Pak Kapolri menjadi penjaga keamanan saja,” kata Iqbal saat dikonfirmasi, Senin (2/4/2018).

Pada Sabtu (31/3/2018), Mahfud MD sempat menyatakan Tito Karnavian sebagai sosok yang layak dipertimbangkan menjadi cawapres. Hal itu disampaikan Mahfud saat berkunjung ke Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Menurut Mahfud, Tito adalah sosok tegas dan memiliki rekam jejak yang cukup baik.

Kendati demikian, Iqbal menyatakan bahwa Tito memang belum berniat menjadi cawapres. “Pendapat Pak Mahfud adalah pendapat pribadi beliau. Kami tidak tahu alasannya,” jelas Iqbal lagi.

Karier Tito Karnavian di institusi Polri sudah mencapai puncak. Salah satu yang membuat kariernya melesat adalah keberhasilannya menangkap Hutomo Mandala alias Tommy Soeharto, putra Presiden ke-2 Soeharto. Berkat prestasinya itu Tito termasuk salah satu polisi yang mengalami kenaikan pangkat yang luar biasa.

Selain itu, saat menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror, Tito pernah menangani beberapa kasus yang menonjol seperti operasi pengungkapan perampokan bersenjata CIMB Bank Medan (2010), operasi pengungkapan bom bunuh diri di Polres Cirebon Kota, Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot (2009) dan beberapa kasus mengenai aksi terorisme lainnya.

Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo telah menggunakan hak prerogatif nya untuk mengajukan nama Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR dan menggantikan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti. Tito pun resmi dilantik pada 13 Juli 2016. Pangkat Tito langsung dinaikkan satu tingkat menjadi Jenderal Polisi.

Tito Karnavian masih mempunyai waktu 5 tahun lagi apabila ingin terjun ke politik sebelum mencapai usia pensiun. Setidaknya, pria kelahiran Palembang ini masih memiliki 1 periode pemilu lagi sebelum mengambil keputusan untuk menjadi cawapres atau capres.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto