Menuju konten utama

Tahun Baru Imlek, Mal Ramai Tapi Toko Ritel di Jakarta Sepi

Pengunjung memadati mal-mal di Jakarta saat perayaan Tahun Baru Imlek 2018. Namun, sejumlah toko ritel di pusat perbelanjaan yang ada di ibu kota justru sepi pengunjung.

Tahun Baru Imlek, Mal Ramai Tapi Toko Ritel di Jakarta Sepi
Dekorasi pagoda di tengah pusat perbelanjaan modern untuk menyambut imlek di mal Ciputra, Jakarta, Jumat (9/2/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Sejumlah pusat perbelanjaan di ibu kota ramai pengunjung saat libur perayaan Tahun Baru Imlek pada Jumat (16/2/2018). Misalnya, Mal Central Park, Jakarta Barat menjadi alternatif tempat bagi banyak pengunjung untuk sekadar mencari keramaian, bersantai, maupun menikmati santapan.

Umumnya mereka datang ke mal beramai-ramai bersama keluarga atau teman, sembari menikmati waktu senggang. Setidaknya itulah yang dilakukan salah seorang pengunjung bernama Linda. Ia mengaku datang ke Central Park bersama suami dan kedua anaknya hanya untuk makan siang serta mengantarkan sulungnya ke toko buku.

“Enggak berniat untuk belanja apa-apa sih. Ke sini cuma jalan-jalan saja, mumpung lagi libur juga kan,” kata Linda kepada Tirto, pada Jumat (16/2/2018).

Di tengah-tengah kerumunan pengunjung, yang mayoritas mengenakan pakaian berwarna merah itu, rupanya toko-toko ritel di Mal Central Park tidak begitu dipadati pembeli. Meski pada bagian etalase toko sudah didekorasi dengan nuansa Tahun Baru Imlek dan didominasi warna merah, ternyata tidak banyak pengunjung yang tertarik untuk masuk.

Berdasarkan pantauan Tirto, ternyata mayoritas toko-toko ritel di mal itu juga tidak menawarkan diskon besar-besaran. Kalau pun ada, diskon yang ditawarkan bersifat normal sebagaimana bisa juga ditemukan pada hari-hari biasa.

“Biasa saja. Tidak ada diskon yang khusus untuk Tahun Baru Imlek. Untuk diskon yang ada sekarang, memang sudah ada sebelumnya. Paling juga menawarkan best deals,” ujar salah seorang penjaga toko ritel bernama Fitri.

Saat mengunjungi department store Sogo pun, Tirto tidak melihat adanya pengunjung yang memadati toko ritel tersebut. Sejumlah diskon yang ditawarkan di sana pun terbilang normal dan bisa ditemui pada hari-hari biasa.

“Enggak ada diskon khusus untuk Imlek kok. Paling adanya tambahan diskon, untuk produk-produk yang sudah kena diskon. Tapi itu juga untuk merk-merk tertentu,” ucap salah seorang pegawai di situ bernama Widya.

Fenomena ini menunjukkan sebagian toko-toko ritel tidak terlalu berminat menggelar program diskon besar-besaran saat perayaan Tahun Baru Imlek. Mayoritas toko ritel, berupaya menarik perhatian pembeli hanya dengan menonjolkan model pakaian terbaru yang disesuaikan dengan nuansa Tahun Baru Imlek. Kalau pun ada tawaran potongan harga, besaran diskon rata-rata berada di kisaran 18-50 persen dan hanya dikenakan pada model-model tertentu.

Tidak adanya penawaran diskon yang menarik perhatian rupanya menjadi faktor yang memengaruhi keputusan pengunjung mal untuk tidak ramai-ramai berbelanja. Salah satunya seperti yang dikatakan Marulli.

“Ke sini cuma untuk lihat-lihat, ya karena enggak ada diskon yang besar. Saya kira tadinya bakal ada diskon kayak saat Lebaran atau Natal,” ucap Marulli.

Pemandangan di toko ritel yang terkesan biasa-biasa ini pun berlangsung sampai saat Jumat sore. Pada toko-toko yang menjual barang-barang bermerek seperti Nike, Levi’s, H&M, hingga Dorothy Perkins tidak terlihat adanya keramaian pengunjung yang berbeda dari hari-hari biasa. Bahkan, toko penjual merek yang terakhir, yakni Dorothy Perkins, terlihat lengang.

Baca juga artikel terkait PERAYAAN IMLEK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom