tirto.id - Salah satu agenda Kongres Partai Nasdem adalah pemilihan Ketua Umum. Kongres akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 8-11 November 2019.
Tidak ada calon lain yang mau (atau mampu) menandingi Surya Paloh sebagai petahana. Karena itu, menurut Ketua DPP Nasdem Martin Manurung di Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019), "mungkin kalau figur ketum masih Surya Paloh."
Menurutnya kader-kader Partai Nasdem memang masih ingin dipimpin Surya Paloh. Mereka menyampaikan itu ke pengurus pusat, dan pengurus pusat menerimanya sebagai aspirasi akar rumput yang harus diakomodasi.
Surya Paloh lahir di Banda Aceh pada 1951. Dia pernah berkarier di Partai Golkar sebagai dewan penasihat pada 2004-2009, sebelum akhirnya menjabat Ketua Umum Partai Nasdem sejak 25 Januari 2013 menggantikan Partice Rio Capella. Sejak saat itu nama Surya Paloh begitu lekat dengan Partai Nasdem.
Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate mengatakan sampai saat ini aspirasi daerah masih terus berkembang. Kepastian soal Ketua Umum Nasdem 2019-2024 akan diketahui setelah rapat komisi dan rapat pleno di dalam kongres mendatang.
Plate tidak ambil pusing jika benar hanya Surya Paloh calonnya, meski itu menunjukkan kaderisasi organisasi--yang salah satunya ditandai dengan regenerasi kepemimpinan--kurang berjalan. Regenerasi, katanya, tidak hanya dilihat dari figur ketua umum, tapi seluruh pengurus.
Baginya yang paling penting adalah mekanisme pemilihan pengurus sudah sesuai peraturan yang berlaku.
"Kalau ada lebih dari satu calon itu bagus, tapi kalau ada satu calon itu juga bagus. Yang penting pemimpin yang dihasilkan melalui satu rotasi demokrasi yang betul-betul sesuai aturan termasuk aturan internal Partai Nasdem," kata Plate.
Setidaknya akan ada 7.000 kader dari tingkat provinsi hingga kota/kabupaten yang akan hadir.
"Dan masih bertambah, kemungkinan sekitar 8.000 peserta bisa datang," kata Ketua Organizing Committee Kongres Partai Nasdem Amelia Anggraini di DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Selain memilih ketua umum, kongres juga akan membahas kebijakan strategis partai untuk 5 tahun mendatang. Pilkada 2020 dan Pemilu 2024 akan turut dibahas.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Rio Apinino