Menuju konten utama

Sumber Air Baku PDAM Belitung Tercemar Limbah Tambang

Limbah itu diduga berasal dari penambangan biji timah ilegal yang berada di sekitar lokasi kolam sumber air baku PDAM Belitung.

Sumber Air Baku PDAM Belitung Tercemar Limbah Tambang
Petugas PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh mengontrol dan membersihkan bak penampungan air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat di Lambaro, Aceh Besar, Aceh, Selasa (15/3). Pemerintah daerah mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di setiap daerah guna memenuhi target pemenuhan akses air minum untuk seluruh masyarakat pada 2019 yang saat ini baru mencapai 79,79 persen. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ama/17.

tirto.id - Sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Batu Mentas Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, tercemar limbah tambang. Hal itu mengakibatkan kondisi ari beku menjadi keruh dan berlumpur.

Direktur PDAM Belitung, Badia Parulian mengatakan limbah itu diduga berasal dari penambangan bijih timah ilegal yang berada di sekitar lokasi kolam sumber air baku.

"Memang ada laporan dari konsumen atau pelanggan kami soal kekeruhan air yang diakibatkan dari adanya aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber air baku," kata Badia di Tanjung Pandan, Minggu (13/6/2021), dikutip dari Antara.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kata Badia, aktivitas tambang biji timah ilegal berada di luar lokasi sumber air baku.

"Namun tailing atau limbah pembuangannya mengalir ke sumber air baku sehingga menyebabkan kondisi airnya tercemar," ujarnya.

Ia menambahkan, petugas PDAM sudah memeriksa di lokasi sumber air baku, namun tidak menemukan adanya aktivitas tambang.

"Aktivitas tambang adanya di hulu tetapi lama kelamaan tetap mengalir ke lokasi air baku apalagi sekarang kondisinya musim hujan," katanya.

Menurut Badia, kejadian tersebut berdampak terhadap suplai bersih di sejumlah lokasi seperti kawasan perumnas dan air ranggong mejadi keruh.

"Namun kami sudah menangani itu secara teknis pengolahannya dengan penambahan tawas, kaporit dan pencucian ulang dan kini suplai air sudah normal hasilnya tetap baik," ujarnya.

Dia berharap kepolisian dapat menertibkan aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber air baku guna mengantisipasi pencemaran yang semakin parah.

"Karena kami khawatir kalau pencemaran semakin parah, lumpurnya semakin tebal, pengolahannya semakin berat dan biaya yang dikeluarkan semakin besar sehingga nanti hasilnya juga tidak maksimal ke konsumen," kata Badia.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN AIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan