Menuju konten utama

Sudah Disokong Slank, Ahok-Djarot Tetap Kalah di Gang Potlot

Dukungan Bimbim Slank tak cukup mendongkrak perolehan suara Ahok-Djarot di Potlot III, Duren Tiga Jakarta Selatan.

Sudah Disokong Slank, Ahok-Djarot Tetap Kalah di Gang Potlot
Penghitungan suara di TPS 016 Kecamatan Pancoran Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan. tirto.id/Aunurrahman Wibisono

tirto.id - Kehadiran Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim Slank yang mendukung Ahok, rupanya tak cukup mendongkrak perolehan suara Ahok-Djarot di Potlot III, Duren Tiga Jakarta Selatan.

Potlot III dikenal sebagai markas Slank dan dijadikan jujugan bagi para Slankers yang ingin menemui idola mereka.

Pada putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot kalah sekitar 50 suara oleh pasangan Anies-Sandi. Ini merupakan pukulan telak bagi Bimbim. Dalam wawancara dengan beberapa media, Bimbim mengatakan malu karena Ahok kalah di Potlot.

"Waktu itu (di putaran pertama), kita kalah. Mas Bimbim malu, kenapa bisa kalah," ujar Iffet Sidharta, ibunda Bimbim yang akrab dipanggil Bunda Iffet.

Karena itu, Bimbim bertekad memenangkan Ahok-Djarot. Salah satunya mengundang warga Potlot untuk silaturahmi dengan Ahok. Di kesempatan itu, pihak Slank menjual sembako murah untuk warga yang mendapat kupon.

"Kemarin kalah 50 suara, nanti menang 100 suara," kata Bimbim.

Bimbim terdaftar di TPS 016 Kecamatan Pancoran Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ada 713 orang pemilih yang terdaftar. Panitia di TPS mengatakan Bimbim mencoblos sekitar pukul 11.30 WIB.

Pukul 13.45 penghitungan suara dimulai. Sempat imbang di awal penghitungan, Anies-Sandi kemudian melesat jauh meninggalkan lawannya. Saat penghitungan berakhir pada 14.30, pasangan Anies-Sandi meraup 355 suara, sedangkan Ahok-Djarot hanya 241 suara. Dengan 3 suara tak sah, pemilih di TPS 016 Pancoran jadi berjumlah 599 orang.

Menurut warga, ada beberapa alasan kenapa pasangan Ahok-Djarot kalah di sana. Faktor Bimbim dan Slank dianggap hanya berpengaruh ke anak muda. Padahal kebanyakan pemilih di sana berusia lanjut.

"Selain itu Bimbim gak pernah kampanye kok. Cuma sekali waktu ada jual sembako. Itu pun bukan kampanye," kata salah satu warga yang tidak mau disebut namanya.

Selain itu, menurut Inah, salah seorang pemilih, pencoblos di TPS 016 berasal dari daerah yang luas, tidak hanya terbatas di Potlot III. Pemilih datang dari Potlot hingga Jalan Raya Pasar Minggu. Mereka tak menganggap Bimbim sebagai faktor penentu dalam memilih.

"Di sini basisnya pemilih muslim. Bukan faktor Bimbim atau Slank," tambah salah satu pemilih.

Melihat kekalahan kedua Ahok-Djarot di Potlot III, mau tak mau Bimbim harus menanggung malu sekali lagi.

Baca juga artikel terkait QUICK COUNT PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Politik
Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Suhendra