Menuju konten utama

Studi: Kendaraan Bertenaga Listrik Bisa Memperbaiki Kualitas Udara

Electricity Vehicles dapat meningkatkan kualitas udara secara keseluruhan dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.

Studi: Kendaraan Bertenaga Listrik Bisa Memperbaiki Kualitas Udara
Ilustrasi kendaraan listrik. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Menggunakan kendaraan bertenaga listrik (electricity vehicles/EVs) bisa berdampak baik bagi lingkungan. Sebuah studi baru menemukan bukti, menggunakan EVs dapat meningkatkan kualitas udara secara keseluruhan dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.

Studi dari Universitas Northwestern mengkuantifikasi perbedaan polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan listrik bertenaga baterai dengan kendaraan bertenaga mesin pembakaran internal. Hasilnya, kendaraan listrik memiliki dampak positif pada kualitas udara dan perubahan iklim.

"Berbeda dengan banyak kisah dampak perubahan iklim yang menakutkan yang kita baca di berita, karya ini adalah tentang solusi. Kita tahu perubahan iklim sedang terjadi, jadi apa yang bisa kita lakukan tentang hal itu? Salah satu solusi yang tersedia secara teknologi adalah untuk mengubah sistem transportasi kita ke listrik," kata penulis senior penelitian, Daniel Horton dari Northwestern.

"Kami menemukan adopsi EVs mengurangi emisi karbon bersih dan memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi polutan udara, sehingga meningkatkan kesehatan publik,” katanya, menambahkan.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Atmospheric Environment ini mengukur perbedaan antara dua jenis kendaraan. Para peneliti menggunakan algoritma remapping emisi dan simulasi model kualitas udara.

Infografik SC Kendaraan Listrik Ramah Udara

Infografik SC Kendaraan Listrik Ramah Udara. tirto.id/Quita

Mereka menggunakan metode ini untuk memeriksa dua polutan terkait dengan mobil dan emisi daya: ozon dan partikel. Keduanya merupakan komponen utama kabut asap dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti asma, emfisema, dan bronkitis kronis.

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan simulasi pada kendaraan dengan menggunakan listrik dan menemukan tingkat ozon menurun secara keseluruhan pada musim panas. Namun, pada musim dingin, tingkat ozon sedikit meningkat tetapi jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan kendaraan bermesin.

"Di seluruh skenario, kami menemukan semakin banyak mobil yang beralih ke tenaga listrik, semakin baik untuk tingkat ozon pada musim panas,” kata Schnell.

Materi partikulat, yang juga disebut "kabut," menurun pada musim dingin tetapi menunjukkan variasi yang lebih besar berdasarkan lokasi dan bagaimana daya dihasilkan.

Lokasi dengan daya kabut yang lebih banyak ditemukan di daerah yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Lokasi ini mengalami peningkatan kabut asap selama musim panas. Namun, lokasi dengan sumber energi bersih mengalami penurunan drastis kabut asap.

"Kami menemukan di Midwest, peningkatan permintaan daya pengisian EVs saat ini dapat menyebabkan sedikit peningkatan partikel partikulat pada musim panas. Hal itu karena ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Namun, jika kita mentransisikan lebih banyak pembangkit listrik Midwest ke energi terbarukan, polusi partikel secara substansial berkurang," kata Schnell dilansir News Nortwestern.

Baca juga artikel terkait TENAGA LISTRIK atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Teknologi
Penulis: Febriansyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra