Menuju konten utama

Sonia F Lestari, Lifter Peraih Medali Emas Kelas 69 Kilogram

Sonia F Lestari berhasil meraih medali emas kelas 96 kilogram pada PON XIX 2016. Ia mengaku nyaris tak masuk Kontingen Jawa Barat (Jabar) karena ketika seleksi ia sedang dalam keadaan menjalani pemulihan akibat sedikit cedera.

Sonia F Lestari, Lifter Peraih Medali Emas Kelas 69 Kilogram
Lifter Jabar Sonia F. Lestari melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 69 kg angkat besi putri PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung, Jabar, Kamis (22/9). Sonia berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Fenna Yuliani dari Lampung dan perunggu diraih Frapti Tri Setiawati dari Jatim. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Salah satu atlet lifter Jawa Barat (Jabar) penggemar “dance” pada saat remaja, Sonia F Lestari berhasil meraih medali emas kelas 96 kilogram pada PON XIX 2016. Ia mengaku nyaris tak masuk Kontingen Jawa Barat karena ketika seleksi ia sedang dalam keadaan menjalani pemulihan akibat sedikit cedera.

"Saya dulu sebagai dancer," ungkap Sonia, di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung lokasi pelaksanaan PON XIX Jabar, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (23/9/2016).

Perempuan kelahiran Bekasi, 22 Februari 1993 ini menerangkan ayah dan ibunya mantan atlet lifter angkat berat, sehingga lambat laun ia pun turut tertarik untuk menggeluti olahraga tersebut.

Olahraga ini termasuk berat bagi kaum hawa, namun Sonia memiliki dorongan dan dukungan cukup kuat dari kedua orang tuanya.

“Papa menyarankan saya ke angkatbesi, daripada tidak jelas arahnya nanti,” terangmya.

Ia mengakui, perjalanannya tak mudah. Awal latihan terasa berat karena harus konsentrasi di arena latihan, sehingga ia harus mengurangi bertemu dengan teman-teman komunitasnya.

“Meski papa seorang lifter dan kini pelatih, ia tidak melakukan pemaksaan agar saya jadi lifter. Papa hanya memberikan gambaran dan hasil yang didapat dari seorang lifter,” katanya.

Perempuan yang juga hobi travelling ini, merasa hasil latihannya cukup bagus karena sudah berhasil keliling daerah dengan kemampuannya. Ia berharap bisa berlaga di negara lain jika prestasinya semakin baik.

Sonia menceritakan, perjalanannya bisa bergabung dengan kontingen Jawa Barat pun sudah cukup mengharukan karena dalam seleksi tingkat provinsi ia sedang dalam keadaan menjalani pemulihan akibat sedikit cedera sehingga nyaris tidak masuk dalam daftar kontingen Jawa Barat.

“Saya bertekad ingin terus maju, dan papa sebagai pelatih menyampaikan itu ke pimpinan, dan berhasil. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan tersebut. Alhamdulillah berhasil menyumbangkan medali emas bagi Jabar ini,” katanya.

Penggemar musik pop R&B ini menyatakan akan mengabdikan hidup di angkat besi demi negara Indonesia. Ia berharap, ke depan dapat terpilih sebagai atlet yang mewakili Indonesia di kompetisi Asian Games dan acara-acara internasional lainnya.

“Yang terpenting untuk menjamin ketika tidak menjadi atlet kelak, saya ingin diangkat menjadi PNS, saat ini masih TKK (tenaga kerja kontrak) di Disdik Bekasi,” ungkapnya.

Sonia, pada pertandingan cabang angkat besi PON XIX 2016 di Gelora Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Kamis (22/9/2016) berhasil mengumpulkan angkatan seberat 197 kg, akumulasi dari angkatan snatch seberat 87 kg dan dan clean and jerk 110 kg.

Pelatih Sonia yang juga merupakan ayah kandungnya, Sodikin merasa terharu karena sebelumnya Sonia nyaris dicoret oleh PABBSI (Persatuan Angkat Besi-Binaraga-Angkat Berat Seluruh Indonesia). Ia mengaku berusaha meyakinkan pengurus bahwa Sonia memiliki mental juara.

"Saya yakinkan ke pengurus bahwa anak saya ini memiliki mental juara dan ternyata benar," ungkapnya.

Ia menerangkan, Sonia mulai latihan angkat besi saat masih SMP, meskipun sebelumnya Sonia sempat mencoba bulu tangkis.

"Dia baru latihan angkat besi ketika SMP. Dulu mencoba bulu tangkis," katanya.

Baca juga artikel terkait PON XIX2016 JABAR atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Olahraga
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh