tirto.id - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan respons terkait sikap Bahrain yang menolak untuk tampil di Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Maret 2025 mendatang. AFC menyebut pihaknya bakal mendiskusikan hal ini dengan FIFA, PSSI, dan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA).
Pada Rabu (16/10) lalu, BFA merilis pernyataan resmi bahwa mereka siap mengajukan permintaan kepada AFC agar venue laga kontra Timnas Indonesia pada Maret 2025 yang seharusnya di Jakarta, dipindah. BFA menyebut, pemindahan venue ke tempat netral ini penting demi keamanan seluruh elemen tim nasional mereka.
"Kami akan mengajukan permintaan untuk memindahkan pertandingan dari Indonesia untuk menjaga keselamatan timnas Bahrain. Ini adalah prioritas utama BFA, terutama karena FIFA dan AFC sangat memperhatikan keselamatan tim yang berpartisipasi dalam kompetisi mereka," keterangan BFA melalui akun Instagram mereka.
Laga Bahrain vs Timnas Indonesia yang berlangsung pada Jumat (11/10) di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain, berakhir imbang 2-2. Dalam laga tersebut, Skuad Garuda sebenarnya nyaris menang. Pasalnya, mereka bisa unggul 1-2 hingga injury time babak kedua.
Namun, wasit Ahmed Al Kaf asal Oman memutuskan untuk menambah waktu pertandingan. Injury time yang semestinya cuma berjalan 6 menit, berubah jadi 9 menit. Pada detik-detik terakhir laga, Bahrain bisa menyamakan kedudukan melalui Mohamed Marhoon yang lolos dari kawalan pemain Timnas Indonesia.
Usai pertandingan yang ditutup dengan kontroversial tersebut, netizen Indonesia menyerbu beberapa akun Instagram. Tidak hanya IG milik BFA, tetapi juga IG milik wasit Ahmed Al Kaf.
Tindakan inilah yang membuat BFA merilis pertanyaan. Menurut mereka, kelakuan fans Indonesia, yang mencakup penghinaan, fitnah, ancaman, dan operasi peretasan, tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab.
Permintaan BFA ini sudah ditanggapi oleh PSSI. Melalui salah satu EXCO mereka, Arya Sinulingga, PSSI mengaku siap membuat surat kepada AFC yang memastikan keamanan Bahrain selama bertanding. Laga Timnas Indonesia vs Bahrain baru terjadi pada Maret 2025 atau pada matchday ke-8 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Kami akan membuat surat ke AFC yang menyatakan bahwa pertandingan (Timnas Indonesia vs Bahrain) tetap fair di Jakarta. Kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan Bahrain sebagai tamu," papar Arya dikutip CNN Indonesia.
Apa Respons FIFA Soal Bahrain Tolak Main di Indonesia?
Kini, Jumat (18/10), AFC merilis pernyataan pula soal permintaan Bahrain agar venue laga kontra Timnas Indonesia dipindahkan. Konfederasi Sepak Bola Asia tersebut menyatakan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan sepak bola di bawah naungan mereka.
"AFC telah mengetahui kekhawatiran yang disampaikan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengenai keselamatan dan keamanan tim nasional mereka menjelang pertandingan tandang Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025."
"AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius; (AFC) berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sekaligus mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring," keterangan di laman AFC.
Terkait permintaan Bahrain ini, AFC bakal membuka diskusi dengan semua pengampu kepentingan. Bukan cuma BFA dan PSSI sebagai pihak yang berlaga, tetapi juga FIFA.
"AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan," keterangan tambahan AFC.
Saat ini, Timnas Indonesia menempati peringkat 5 Grup C ronde 3 WCQ 2026 Zona Asia. Skuad Garuda baru mengumpulkan 3 poin dari 4 laga, hasil dari 3 imbang dan 1 kalah. Sementara itu, Bahrain ada di posisi 4 dengan 5 poin, atau unggul 2 angka dari Indonesia.
Hanya juara dan runner-up grup ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berhak lolos otomatis ke putaran final. Sementara itu, tim peringkat 3 dan 4 akan bertarung di ronde 4 demi mendapatkan jatah playoff interkontinental. Negara yang ada di posisi 5-6 dipastikan gugur.
Editor: Iswara N Raditya