Menuju konten utama

Situasi Jakarta 24 Mei, Polda Metro Jaya: Sudah Kondusif

Situasi terkini Jakarta pada 24 Mei 2019 mulai kondusif usai aksi 22 Mei.

Situasi Jakarta 24 Mei, Polda Metro Jaya: Sudah Kondusif
Kantor Bawaslu. ANTARA/Shofi Ayudiana

tirto.id - Kondisi dan situasi Jakarta pada 24 Mei 2019 sudah kondusif sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya.

Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono usai kericuhan yang terjadi sebagai buntut aksi protes hasil pemilu di Bawaslu, 21 sampai 22 Mei 2019.

“Ya, alhamdulillah kondusif, ya,” katanya saat meninjau situasi di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (24/5/2019).

Ia mengatakan aparat keamanan bersama dengan warga Jakarta menjaga situasi agar kondisi keamanan Jakarta tetap kondusif.

“Kami beserta seluruh warga Ibu Kota juga menjaga iklim kondusif dari kemarin, hari ini, dan selanjutnya,” ujarnya.

Gatot datang sekitar pukul 09.00 WIB untuk meninjau situasi dan kondisi terkini di depan Gedung Bawaslu dan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Situasi terkini di sekitar Gedung Bawaslu RI hingga saat ini terlihat aman. Lalu lintas dari arah Jalan Agus Salim menuju kawasan Tanah Abang juga lancar setelah Kamis (23/5/2019) malam jalan tersebut bisa dilakui kendaraan.

Sejumlah aparat keamanan terpantau tetap siaga di sepanjang Jalan M.H. Thamrin. Mereka menambah kawat berduri di beberapa lokasi, seperti samping pusat perbelanjaan Sarinah hingga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah ,dan sepanjang jalur Busway Transjakarta di jalan tersebut.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di beberapa titik di Jakarta terkait dengan aksi 22 Me. Total korban aksi unjuk rasa 22 Mei capai 737 orang hingga Kamis (23/5/2019) pukul 11.00 WIB, dengan delapan orang diantaranya meninggal.

“Mereka sudah mendapat penanganan kesehatan di rumah sakit sekitar wilayah,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung di kawasan Gedung Bawaslu RI, Jakarta, dikutip dari Antara.

Dari 737 korban aksi 22 Mei tersebut terbagi atas diagnoasa non-trauma sebanyak 93 orang, luka berat 79 orang, 462 orang dengan luka ringan, 8 orang meninggal dunia, serta 96 orang belum mendapatkan keterangan.

Anies mengatakan warga yang paling banyak menjadi korban adalah sekitar umur 20 hingga 24 tahun, yakni sebanyak 294 orang, sedangkan warga di bawah usia 19 tahun sebanyak 170 orang. "Jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini," katanya.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH