Menuju konten utama

Sinopsis Silsila Episode 32 ANTV: Mauli Pergoki Kunal dan Nandini

Sinopsis Silsila episode 32 di ANTV: Mauli dan teman-temannya memergoki Kunal makan bersama Nandini.

Sinopsis Silsila Episode 32 ANTV: Mauli Pergoki Kunal dan Nandini
Aditi Sharma, Drashti Dhami, and Shakti Arora in Silsila Badalte Rishton Ka (2018). foto/imdb

tirto.id - Drama India Silsila memasuki episode 32 dan tayang di ANTV pada Jumat (13/9/2019) pukul 10.30 WIB. Pada episode kali ini, Mauli dan Nandini menari bersama di permainan sidur. Keesokan harinya, Mauli memergoki Kunal makan bersama Nandini. Ibu Kunal mengambil pigura foto berdua dengan Mauli.

"Semua akan baik baik saja, semua akan kembali," ujar ibu Mauli.

Ibu menasihati Mauli, mempertahankan pernikahan harus melakukan usaha yang keras. Mauli punya banyak pilihan, tetapi ia harus mengambil keputusan yang tepat.

Kunal terlihat tertawa bersama dengan nenek saat menonton sebuah video. Sesaat kemudian, Mauli menyodorkan obat pada nenek. Kunal pamit untuk pergi menemui temannya. Nenek menyarankan agar Kunal mengajak Mauli. Namun Mauli menolak itu. Nenek kembali mengingatkan bahwa mereka berjanji untuk mmeperbaiki pernikahannya salam satu bulan ini.

"Tak ada usaha yang sia sia," ujar nenek.

Kunal dan Mauli berada di mobil. Baru saja mobil melaju, Mauli meminta untuk turun di klinik tempat praktiknya karena ia jika Kunal akan menemui ke rumah Nandini. Di perjalanan, Mauli menangis, mengingat kemesraan bersamanya di mobil yang sama.

Di rumahnya, Nandini merapihkan ruang tamu, menyiapkan masakan dan menunggu Kunal datang kepadanya sebagaimana yang Kunal janjikan.

Saat Mauli masuk ke klinik, terlihat mobil Kunal kembali ke parkiran. Mauli menghampiri mobil tersebut, Kunal mengajaknya untuk pulang karena sudah terlalu malam.

Sesampainya di rumah, Kunal langsung saja menelepon Nandini dan mengabarkan kalau tidak jadi datang. Kunal menghibur Nandini via telepon dan berjanji besok akan datang.

Pagi harinya, Mauli menghampiri Kunal yang masih tidur. Ia memandangi Kunal dan melihat HP Kunal yang ternyata masih menelepon Nandini.

Di rumahnya, setelah Nandini berdoa, terlihat Kunal sudah datang. Nandini langsung membuka pintu dan Kunal memberikan setangkai mawar sebagai ungkapan maaf karena telah mengingkari janji untuk datang selama dua hari berturut turut.

Di rumah Mauli sedang berlangsung pemujaan bersama anak-anak. Terlihat ia menghidangkan makanan. Nandini juga menggelar pemujaan di rumahnya dan memasak beberapa masakan. Kunal berjanji untuk datang setelah pemujaan di rumah Mauli selesai.

Setelah acara pemujaan di rumah Mauli selesai, Kunal terlihat meneleponnya. Nenek yang berada di dekat Kunal mendengar semua pembicaraan Kunal dan Nandini. Nenek berusaha untuk mencegah Kunal pergi ke rumah Nandini.

Di rumah, Nandini terlihat mempersilakan pendeta untuk memulai doa karena Kunal sudah keluar rumah dan menuju rumah Nandini. Sebelum berangkat, nenek menyodorkan segelas jus untuk Kunal minum. Setelah beberapa saat, Kunal tertidur pulas setelah meminum jus tersebut.

Nandini terlihat panik saat pendeta pamit pulang dan Kunal belum juga datang. Pemujaan tersebut hanya bisa dilakukan jika pasangan itu hadir semua, bukan hanya perempuan saja atau laki-laki saja.

Hingga pagi, Kunal terlihat masih tidur. Ibu Mauli menghampiri nenek dan menanyakan apa yang telah nenek perbuat pada Kunal. Ibu Mauli marah karena nenek berbohong atas kesehatannya. Nenek sebenarnya baik-baik saja. Ia berpura-pura sakit untuk mempertahankan pernikahan Kunal dan Mauli.

Saat Kunal terbangun, ia langsung menuju ke rumah Nandini. Setelah menunggu beberapa saat Nandini tak kunjung membuka pintu. Kunal menayakan pada satpam ke mana Nandini. Nandini telah pergi beberapa saat lalu.

Nenek meminta Mauli untuk hadir di permainan sindur. Permainan ini diyakini bisa membahagiakan dan mempertahankan pernikahan seseorang hingga langgeng sampai anak cucu.

Di tempat tersebut, Kunal mencari Nandini. Nandini, Kunal dan Mauli berada di tempat yang sama. Sindur menjadi keharusan untuk dipakai supaya mendapat kasih sayang dari Maha Dewi.

Di tengah permainan tersebut, terlihat Mauli dan Nandini tanpa sadar mengusapkan sindur di dahi masing-masing. Setelah beberapa saat mereka baru menyadari, memutar badan, berhadapan saling memandang dan terkejut.

"Kau sudah mengambil semua milikku. Kau sudah mengambil kekasih, cinta, dan suamiku. Sekarang tinggal sindurku dan kau merebutnya juga," ujar Mauli pada Nandini.

Nandini berlari ke tepi ruangan, terlihat Kunal menghampirinya. Nandini menyampaikan ia tak bermaksud merebut sindur Mauli.

"Cinta dan kehormatan yang kau berikan padaku itu sudah cukup buatku. Aku tidak butuh apa apalagi," ujar Nandini pada Kunal.

"Mauli datang ke sini bukan atas kemauannya sendiri, tetapi atas kemauan nenek," jawab Kunal.

"Kita belum menikah, tetapi kita bersama dan aku selalu ingin bersama. Aku menentang keluarga, menentang masyarakat untuk sebuah rasa cinta kita," tutur Kunal, mencoba meyakinkan Nandini.

Setelah beberapa saat, Kunal dan Nandini berpegang tangan dan berdoa bersama di tempat permainan sidur tersebut.

Keesokan harinya, Kunal menelepon Nandini untuk mengajaknya makan. Sebelum Kunal berangkat, nenek meminta agar Kunal mengantarkannya periksa. Kunal menolak karena jadwal periksa nenek adalah besok. Nenek berpesan pada Kunal untuk pulang tak terlalu malam karena nenek ingin memberikan wasiat kepadanya.

Pada hari itu, Kunal, Nandini dan Mauli berada di tempat yang sama. Kunal dan Nandini berada di satu meja sedangkan Mauli berada di meja belakang bersama teman-temannya.

Kunal mempersembahkan lagu romantis untuk Nandini. Setelah beberapa saat, Mauli dan teman-temannya mengetahui Kunal berada di tempat yang sama bersama perempuan yang bukan istrinya.

Baca juga artikel terkait DRAMA INDIA atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra