tirto.id - Setelah Kafir: Bersekutu dengan Setan, satu lagi film bergenre horor akan meramaikan bioskop Indonesia pada Agustus ini. Berjudul Sebelum Iblis Menjemput, film karya sutradara Timo Tjahjanto ini menyandingkan kemampuan akting dua aktris kenamaan: Chelsea Islan dan Pevita Pearce.
Sebelum Iblis Menjemput menceritakan kisah Alfie (Chelsea Islan), seorang perempuan muda yang dihantui masa lalunya yang kelam. Ibunya telah wafat dengan misterius, sementara ayahnya bernama Lesmana (Ray Sahetapy) meninggalkannya untuk menikah kembali dengan Laksmi (Karina Suwandi).
“Alfie baru mengetahui bahwa ayahnya yang tadinya sangat kaya jatuh bangkrut dan sekarat dengan penyakit misterius ketika menjenguknya di rumah sakit,” demikian penggalan cerita Sebelum Iblis Menjemput yang dikutip filmindonesia.or.id.
Lesmana meninggal dunia dengan cara tidak wajar. Alfie kemudian memutuskan untuk mendatangi vila yang kerap didatangi ayahnya untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi. Ia berusaha mencari tahu apa yang terjadi kepada ayah dan ibunya yang dulu meninggal secara janggal.
Alfie bertemu dengan Laksmi dan anaknya, Maya (Pevita Pearce). Maya menyalahkan Alfie atas kemalangan yang menimpa ia dan ibunya. Rupanya, saudara tiri Alfie itu mempunyai agendanya sendiri.
Di tempat tersebut, serangkaian aksi yang melibatkan Alfie, Laksmi, dan Maya memberikan jawaban tentang Lesmana. Mereka semua akan menguak rahasia mengerikan Lesmana yang mungkin akan membawa mereka ke nasib yang lebih mengerikan.
Film Sebelum Iblis Menjemput tayang di bioskop Tanah Air mulai 9 Agustus 2018. Selain Chelsea dan Pevita, Ray Sahetapy, dan Karina Suwandi; Ruth Marini, Hadijah Shahab, Samo Rafael, Kinaryosih, dan Nicole Rossi juga berpartisipasi dalam film ini.
“Suatu film horor yang beda dari yang sebelum-sebelumnya. Beda dari segi skenarionya enggak ketebak arah ceritanya. Timo sangat hati-hati supaya flow film utuh," ujar produser Wicky V. Olindo dalam konferensi pers di Jakarta pada 10 Juli lalu.
Wicky mengatakan, semua pemain termasuk aktor pendatang baru Samo Rafael dituntut untuk memainkan peran dengan tingkat akting berbeda. Mereka dipaksa keluar dari zona nyamannya.
"Semua dituntut memainkan peran dengan tingkat akting sangat berbeda. Keluar dari zona nyaman. Mereka dipaksa main dengan karakter yang belum pernah mereka mainkan," tutur dia.
Timo selama ini memang dikenal sebagai sutradara yang melahirkan film-film bergenre horor atau thriller. Bersama Kimo Stamboel, ia tergabung dalam “The Mo Brothers” yang menyutradarai film Rumah Dara (2010), Killers (2014), dan The Night Comes for Us (2014). Sementara itu, karyanya sendiri berupa film pendek “Safe Haven” dalam V/H/S/2 (2013) danHeadshot (2016).
Editor: Yuliana Ratnasari