tirto.id - Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) jilid 14 ditayangkan setiap hari selama bulan Ramadan di SCTV pada pukul 02.45 WIB–04.00 WIB, dengan jadwal yang dapat berubah sesuai kebijakan stasiun televisi.
Soundtrack sinetron yang digawangi oleh Deddy Mizwar ini, berjudul Penghuni Surga Sejati-Mu milik Ungu.
Genre PPT yang sejak dulu setia dengan jalur komedi religi, mewakili tema lagu dari grup band bervokalis Pasha ini.
Disutradarai Tito Kurnianto dan penulis naskah serta skenarionya Syaikhu Lutfi, kisah PPT di musim ke-14 ini makin segar dan baru.
Tag line “Ingat Mati Bro...”, menjadi jargon yang hampir diucapkan para pemain pada tiap episodenya.
Sinopsis Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 14 episode 18 tayang 30 April 2021
David dan Zahro mengaji bersama dengan video call, membaca Al Qur’an surah An-Nur ayat 26 yang artinya:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”.
Sementara itu, Viral syok saat secara tak sengaja melihat kehadiran Hera, cinta pertamanya di kafe.
Hera sedang menggendong anak kecil bersama seorang pria. Viral sedih karena mengira Hera sudah menikah.
Walau Hera mencoba menyapa dan menjelaskan, Viral tetap tak mau mendengarkan dan bicara dengan Hera. Akhirnya Hera berbincang dengan Maing.
Viral menangis karena Hera, lalu pergi ke masjid dan salat sambil tersedu. Ia lalu dinasehati oleh David dan Bang Jack yang sedang libur syuting.
Menurut David, ia akan malu jika menangis karena cinta pada manusia, bukan menangis karena dosa.
Di sisi lain, Udin menipu Asrul bahwa KTP Bang Jack sudah ditemukan orang namun orang itu minta uang tebusan Rp40 juta.
Sebenarnya Udin hendak membayar kembali utang ke rentenir Katimin yang ia lakukan memakai KTP Bang Jack.
Pak Bombi CS dan Katimin rentenir berhasil mengumpulkan warga untuk demo ke BMT. Mereka beralasan, BMT tidak adil karena hanya memberi bantuan usaha pada Pepi, sementara bantuan untuk warga lain tidak diberi.
Bang Jack diberi tahu David bahwa Pak Bombi CS hendak mengacaukan BMT. Bang Jack dan Roy pun lantas pergi ke lokasi Pak Bombi dan warga berkumpul. Rupanya warga diiming-imingi uang oleh Katimin jika mau berdemo.
Mendengar bahwa Pak Bombi hendak mengacaukan BMT, Pak Jalal pun bergegas ke lokasi yang sama. Asrul serta Udin yang tahu bahwa Bang Jack mendatangi Pak Bombi, segera menyusul.
Bang Jack menjelaskan dosa riba yang sangat besar, bahkan paling ringannya adalah sama dengan berzina pada ibu sendiri. Selain itu, pelaku riba ditantang perang dengan Allah.
Katimin rentenir yang diancam oleh Bang Jack untuk tidak lagi menarik riba, mencibir bahwa Bang Jack sendiri meminjam uang kepadanya dengan jaminan KTP.
Bang Jack kaget saat Katimin menunjukkan KTP miliknya, yang diberikan Udin saat berutang Rp40 juta.
Udin yang ada di sana langsung diadili oleh Bang Jack, agar warga tidak salah paham. Udin kemudian menjelaskan bahwa semua adalah kesalahannya. Masalah utang itu pun langsung diselesaikan oleh Bang Jack.
Adegan terakhir tampak Unang dan warga berkumpul di depan rumah Pepi dengan bendera kuning berkibar. Saat Udin dan Asrul lewat, Udin diberi tahu bahwa Pepi meninggal dunia.
Seperti apa kelanjutan cerita sinetron Para Pencari Tuhan jilid 14 ini, simak kembali esok hari di jam yang sama pada stasiun televisi SCTV.
Berikut ini daftar pemeran inti dari Sinetron Para Pencari Tuhan jilid 14:
- Deddy Mizwar (Bang Jack atau Ahmad Zakaria),
- Asrul Dahlan (Asrul),
- Jarwo Kwat (Haji Ahmad Jalaludin atau Pak Jalal),
- Betari Ayu (Zahratusyita),
- Irma Annisa (Bu Jalal),
- Miqdad Addausy (Viral),
- Syakir Daulay (Ustad David),
- Udin Nganga (udin),
- Angel Lisandi Putri (Putri),
- Roy Turaekhan (Roy),
- Rochman Suwandanata (Pak Bombi)
- Irfan Siagian (Maing),
- Isel Fricella (Hera),
- Meriel Jesica (Pepi).
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno