Menuju konten utama

Sinopsis Meri Durga ANTV Episode 68: Yashpal Terancam Dipecat

Sinopsis Meri Durga episode 68 yang tayang di ANTV pada Jumat (5/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Sinopsis Meri Durga ANTV Episode 68: Yashpal Terancam Dipecat
Sinetron India Meri Durga. (Screnshoot/Youtube/StarPlus)

tirto.id - Sinetron asal India, Meri Durga episode 68 tayang di stasiun televisi ANTV pada Jumat (5/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat.

Para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.

Pada cerita sebelumnya, Durga melanjutkan latihan larinya di sekolah. Dia kembali berlatih dengan Rana. Saat pulang sekolah, Durga tergoda untuk membeli es krim. Namun Durga mengingat larangan Rana untuk tidak makan makanan manis.

Saat berada dekat dengan penjual es krim, Durga melihat Kulchit, lawan larinya di kompetisi. Pada kompetisi sebelumnya, Kulchit merupakan juara satu, sementara Durga juara dua. Saat Kulchit yang sedang membeli es krim melihat adanya Durga, dia berlari menuju ayahnya.

Durga mengejar Kulchit dan membawa es krim yang tertinggal. Saat sampai di tempat ayah Kulchit, Durga hendak memberikan es krim milik Kulchit.

Tapi Kulchit mengatakan bahwa dia tidak membeli es krim tersebut. Ayah Kulchit juga mengatakan bahwa anaknya tidak akan makan makanan manis. Ayah Kulchit justru mengira Durga hendak membuat anaknya kalah dalam lari di kompetisi selanjutnya. Ayah Kulchit memarahi Durga.

Kulchit mulai merasa kesal dengan Durga. Dia kemudian bertemu dengan Arti. Mereka bersekongkol untuk melawan Durga bersama. Mereka akan membuat Durga tidak bisa ikut kompetisi, atau setidaknya kalah dalam kompetisi.

Sementara itu, Durga yang kesal dengan Kulchit sekarang menuju tempat pameran yang diselenggarakan kantor Madhav dan Amrita. Durga ingin melindungi kakaknya dari godaan Madhav. Durga mengira Madhav ingin meminta pengurangan biaya sewa kamar di rumahnya.

Saat Durga sampai di tempat pameran, dia melihat Amrita dan Madhav sedang minum teh bersama. Amrita juga hendak menitipkan uang hasil penjualan lukisan kepada Madhav. Durga seketika datang dan mengambil uang itu. Lagi-lagi, Durga memarahi Madhav akan ketidaktahuannya.

Sebenarnya pada momen itu Madhav ingin mengatakan perasaan hatinya pada Amrita. Madhav mencintai Amrita. Namun kedatangan Durga membuat rencananya kacau.

Beralih ke rumah, Yashpal hendak berangkat bekerja. Dia merasa pusing dan terjatuh. Semua orang panik. Ternyata Yashpal menderita penyakit demam berdarah.

Pada cerita kali ini, Yashpal masih lemah karena sakit. Belum ada tanda-tanda dia akan segera pulih. Atas penyakit itu, Yashpal harus absen dari pekerjaannya sebagai petugas administrasi di sekolah.

Ada informasi apabila Yashpal tidak berangkat bekerja dua hari lagi, maka dia akan dipecat. Anggota keluarga merahasiakan hal itu dari Yashpal. Dia merupakan orang yang sangat mencintai pekerjaannya.

Sementara itu, Durga dan Kulchit masih dalam masa latihan di tempat masing-masing. Kulchit bisa berlari mengelilingi lapangan dengan waktu 18 detik. Durga mengelilingi lapangan dengan waktu 28 detik.

Durga memang kurang konsentrasi karena ayahnya sakit dan terancam kehilangan pekerjaannya. Padahal hari kompetisi hanya beberapa hari lagi.

Beralih ke acara festival yang kantor Madhav selenggarakan, hari itu akan ada acara drama. Para warga desa dan luar desa datang untuk melihat. Amrita termasuk orang yang ikut berperan dalam drama.

Namun dia terlihat marah karena Madhav sering berurusan dengan para perempuan lain yang mengikuti drama. Sepertinya Amrita cemburu akan hal itu. Madhav telah merencanakan sesuatu untuk membuat hati Amrita bahagia lagi.

Baca juga artikel terkait FILM INDIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani