tirto.id - Sinetron asal India, Meri Durga episode 70 tayang di stasiun televisi ANTV pada Minggu (7/6/2020) pukul 12.00 WIB.
Sinetron ini tayang dari hari Senin-Minggu pada jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Meri Durga berada dalam arahan sutradara Ravindra Gautam serta penulis naskah Lakshmi Jaikumar, Pankhuri Jain, dan Raghuvir Shekhawat.
Adapun para pemain yang bergabung di antaranya Vicky Ahuja, Srishti Jain, Paras Kalnawat, Raj Sharnagat, Akshay Choudhary, Urfi, dan Advait. Serial ini berjumlah 385 episode.
Pada cerita sebelumnya, setelah selesai acara drama, Madhav mengungkapkan perasaannya kepada Amrita. Dia memberikan cincin. Kemudian Madhav memperlihatkan lengannya yang bertuliskan “I Love U Amrita.”
Sayangnya hal itu justru membuat kenangan kelam Amrita pada masa lalu terungkit lagi. Amrita menangis dan kemudian meninggalkan Madhav.
Tidak tahu apa yang sedang terjadi, Madhav hanya bisa diam dan kebingungan. Dahulu, Amrita pernah tertipu oleh seorang laki-laki yang hendak menikahinya. Hal itu cukup membuat trauma bagi Amrita untuk memulai hubungan cinta lagi.
Sementara itu, agar pekerjaan ayahnya tidak hilang, Durga menggantikan pekerjaan ayahnya di sekolah. Durga memakai pakaian ayahnya dan menempelkan kumis palsu.
Durga akan kembali ke sekolahnya dahulu dan menjadi petugas administrasi. Durga harus bersembunyi dari penglihatan kepala sekolah agar tidak ketahuan.
Sebenarnya Durga dilema. Pada hari yang sama, lomba lari semifinal akan berlangsung. Durga memilih menyelamatkan pekerjaan ayahnya daripada ikut kompetisi. Durga tidak bisa melihat ayahnya kehilangan pekerjaan yang paling dibanggakan.
Di sekolah Bhiwani, Rana sangat gelisah. Waktu perlombaan hanya beberapa jam lagi, namun Durga tidak kunjung datang.
Kepala sekolah akhirnya tahu apabila pengganti Yashpal adalah Durga. Kemudian Durga berkata sejujurnya pada kepala sekolah bahwa dia tidak ingin ayahnya dipecat.
Kepala sekolah mengerti penjelasan Durga dan memutuskan untuk membiarkan Durga pulang. Kepala sekolah tidak akan memecat Yashpal.
Durga kemudian lari ke sekolah Bhiwani untuk mengikuti kompetisi. Setengah jam lagi kompetisi semifinal lari akan dimulai.
Untunglah Rana menjemput Durga. Mereka bertemu di jalan dan berhasil mengikuti kompetisi tepat waktu.
Durga berhasil menjadi juara dua, sementara Kulchit menjadi juara satu. Pada babak final, Durga dan Kulchit akan kembali bertanding.
Pada cerita kali ini, Rana tetap senang walaupun Durga mendapatkan juara dua kompetisi lari semifinal.
Rana senang karena Durga telah mempersempit jarak dengan Kulchit. Sementara ayah Kulchit marah pada anaknya walaupun menjadi juara satu. Ayahnya kecewa lantaran jarak Kulchit dengan Durga hanya satu detik.
Ayah Kulchit memang sangat keras pada anaknya. Dia ingin anaknya mengikuti jejaknya sebagai juara satu kompetisi lari nasional.
Kulchit sampai kelelahan dalam latihan dan kakinya sakit. Sementara Durga masih tetap berlatih dengan menyenangkan bersama Rana.
Saat Durga telah sampai rumah, ayahnya tahu apabila anaknya menyamar. Dia tidak marah pada Durga, namun justru bangga anaknya peduli pada pekerjaan ayahnya.
Madhav masih berusaha untuk memenangkan hati Amrita. Dia mengirim surat yang berisi perasaan cinta pada Amrita.
Madhav meminta Amrita untuk bisa melupakan kenangan masa lalu dan memulai cerita cinta yang baru.
Sepertinya Amrita senang akan hal itu. Saat sedang asyik membaca, Durga datang. Amrita menyembunyikan surat tersebut. Namun Durga tetap mengetahui bahwa Madhav memberi surat pada Amrita.
Durga masih salah paham dengan Madhav. Dia ingin memberi pelajaran pada Madhav. Durga berpura-pura berdamai dengan Madhav dan memberi manisan. Namun Durga telah memberikan obat yang membuat Madhav diare.
Keesokan harinya, seusai latihan, Durga bertemu dengan Kulchit. Durga mengetahui apabila Kulchit tertekan oleh ayahnya. Ayah Kulchit mengancam anaknya apabila kalah. Ayah Kulchit akan memasukkan anaknya ke asrama.
Setelah ayah Kulchit pergi, Durga menemui Kulchit dan menghiburnya. Durga ingin membantu Kulchit. Namun Kulchit justru meminta Durga kalah agar dalam kompetisi. Kulchit tidak mau masuk asrama.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo