Menuju konten utama

Sinopsis Kasam EP 17 ANTV: Rishi Temukan Surat Nikah Pawan-Saloni

Sinopsis Kasam EP 17 drama India ANTV: Rishi mencari tahu hubungan Pawan-Saloni usai menemukan surat nikah yang didalamnya tertera nama mereka.

Sinopsis Kasam EP 17 ANTV: Rishi Temukan Surat Nikah Pawan-Saloni
Kasam Teri Pyaar Ki (2016). foto/imdb

tirto.id - Drama India Kasam Teri Pyaar Ki episode 17 telah tayang di ANTV pada Jumat (25/10/2019) pukul 13.30 WIB. Sinopsis episode ini mengisahkan tentang Tanvi yang memergoki Pawan dan Saloni pelukan di kamar. Selain itu, Rishi mencari tahu hubungan keduanya usai menemukan surat nikah yang didalamnya tertera nama mereka.

Jelang pernikahannya, Pawan memakai sharvani berwarna biru muda. Ia berdiri di depan pintu dan melihat bagian depan dan belakang pakainnya tersebut. Beberapa saat ia mengirim pesan singkat kepada Saloni agar Saloni membenarkan pakainnya tersebut.

Di ruang tamu, Saloni membuka pesan itu lalu dia melirik orang di sekitarnya. Saloni merasa bahwa nenek mengamatinya. Sesaat kemudin, Saloni belum bisa menuju kamar Pawan karena takut dengan nenek, tetapi Pawan terus memaksanya.

Saloni akhirnya memberanikan diri untuk ke kamar Pawan. Nenek yang melihat Saloni segera membuntutinya, tetapi seorang rias pengantin memanggil nenek dan berbincang dengannya. Lalu, nenek tak lagi melihat keberadaan Saloni.

“Saloni, apakah sharvani yang ku pakai sudah rapi?” tanya Pawan saat Saloni sampai kamar.

“Kau ingin bertanya soal sharvani atau yang lainnya,” jawab Saloni sembari memegang dada Pawan.

“Kau terlihat tampat memakai sharvani ini,” lanjut Saloni. Pawan lalu menarik tubuh Saloni hingga mendekatinya.

“Sebelum bicara, pikir terlebih dahulu. Aku akan meninggalkan Tanvi dan kembali kepadamu selamanya,” ujar Pawan.

Tanvi berjalan menuju kamar Pawan. Dia terkejut saat melihan Saloni tepat berada di depan Pawan sembari memegang dadanya.

“Kau terlihan sangat tampan,” ujar Saloni pada pawan.

Tanvi terdiam menyaksikan calon suaminya bemesraan dengan perempuan lain. Pawan mengetahui keberadaan Tanvi dan memintanya untuk masuk ke kamar tersebut.

Pawan menjelaskan bahwa Saloni hanya untuk memastikan sharvani yang ia pakai benar-benar rapi.

“Pasangan yang serasi,” puji Saloni pada Pawan dan Tanvi.

Di mata Pawan, Saloni adalah saudara, tak lebih. Ini yang dia jelaskan pada semua orang selama ini.

Sementara, Rishi dan Manpreet memanggil tukang kunci untuk membukakan rumah Saloni dan Pawan.

Akhirnya, Rishi dan Manpreet bisa masuk ke dalam rumah. Mereka berdua memasuki tiap ruangan yang ada dan ingin membuktikan pada Tanvi bahwa Saloni dan Pawan bukan hanya saudara.

Di kamar, Tanvi tampak bingung usai melihat kemesraan Pawan dan Saloni. Ia memegang ponsel dan sangat ingin menelepon Rishi yang sedang mencari tahu kebenaran itu semua.

Beberapa saat kemudian, ponsel Tanvi berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari Rishi. Tanvi segera mengangkat. Tanvi akan bercerita tentang apa yang baru saja ia lihat, tetapi Rishi justru tak menghiraukannya.

“Jika kau merindukanku, datanglah. Jangan sekadar meneleponku,” ujar Rishi pada Tanvi.

Tanvi tampak kesal. Dia kemudian bercerita tentang kemesraan Pawan dan Saloni.

“Jika memang benar Pawan dan Saloni ada hubungan khusus, aku akan menyingkirkan keduanya dari hidupmu,” ujar Rishi sebelum menutup telepon.

Usai mencoba baju pernikahan, Pawan dan Tanvi segera mengembalikan baju tersebut ke kamar nenek. Rishi dan Manpreet telah menemukan surat nikah Pawan dan Saloni. Mereka berdua segera menelepon orang-orang yang ada di rumah bahwa Pawan dan Saloni adalah suami istri.

Pawan membacakan surat tersebut pada saudara laki-laki yang ada di rumah. Rishi dan Manpreet segera menuju ke rumah dan membawa surat tersebut untuk diberikan kepada Tanvi. Namun, ketika mereka hendak keluar rumah, tiba-tiba bel rumah berbunyi.

Saat di kamar, Ahana bercerita pada Tanvi bahawa ia bertemu dengan Pawan dan Saloni. Saloni adalah orang yang memilihkan sharvani untuk Pawan.

“Apkah kau melihat sesuatu yang janggal?” tanya Tanvi pada Ahana.

Ahana tak melihat apa pun karena Ahana tak memperhatikan mereka. Ahana hanya menyapa mereka, tak lebih.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Film
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Ibnu Azis