tirto.id - Film Indonesia Love is A Bird tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari ini, Kamis (14/11/2019). Film karya Richard Oh ini, dibintangi Bront Palarae yang dikenal lewat dua film Joko Anwar, Pengabdi Setan (2017) dan Gundala (2019).
Sinopsis Love is a Bird mengisahkan seorang fotografer ternama bernama Darma yang sedang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Saat sedang memotret, dia bertemu dengan Naira, seorang penari yang penuh ambisi. Darma mengikuti berbagai rutinitas Naira dari pagi sampai malam. Saat keadaan sedang aman, Darma beberapa kali memotret Naira.
Setelah mengikuti beberapa waktu itu, Naira akhirnya memberi perhatian kepada Darma. Saat itu, hubungan Naira dan kekasihnya, Jafran, sedang tidak berjalan baik.
Naira pun mencari Darma untuk membawanya ke Jakarta. Sayangnya, di saat yang bersamaan, mantan kekasih Darma yang bernama Kirana datang dan meminta Darma untuk kembali kepadanya.
Selain Bront Palarae, film Love is a Bird dimainkan oleh Ibel Tenny, Gemilang Sinatrya, Salvita De Corte, Ibnu Widodo, Morgan Oey, Teguh Ostenrik, dan Eko Supriyanto.
Dilansir Antara News, Bront, aktor asal Malaysia ini mengaku berusaha mengeksplorasi rasa ketika memerankan tokoh Darma dalam Love is A Bird.
"Eksplorasi rasa. Manusia ketika menyelami rasa diri. Itu sangat unik. Dia (Darma) seorang fotografer yang mencari jati dirinya," ujar Bront dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Saat berperan sebagai Darma dalam film besutan sutradara Richard Oh itu, Bront juga mengaku terkendala pengucapan kata dalam bahasa Indonesia.
"Kesulitan dialog. Bahasa Indonesia [saya] masih berantakan," katanya.
Bront bukan sekali ini saja terlibat dalam pembuatan film Indonesia, Sebelumnya dia berperan di sejumlah film yaitu Ayat Ayat Cinta 2 (2017), Headshot (2016), dan My Stupid Boss (2016). Dia pernah mendapat penghargaan sebagai Aktor Pendukung Terbaik dalam ajang Festival Film Tempo 2017.
Love is A Bird merupakan karya sutradara dan penulis naskah Richard Oh. Film bergenre drama romansa ini berada dalam naungan Timeless Pictures, Metafor Pictures. Film ini tayang perdana di Jogja-Netpac Asia Film Festival 13 tahun 2018, seperti diwartakan Film Indonesia.
Sebelum film ini, Richard Oh merupakan sutradara Perburuan (2019), Terpana (2016), Melancholy Is a Movement (2015), dan Koper (2006).
Trailer Love is a Bird bisa disaksikan melalui video di bawah ini.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra