tirto.id - Film Hanum & Rangga: Faith & The City akan tayang pada Jumat (27/12/2019) pukul 19.00 WIB di Trans TV.
Film yang diadaptasi dari buku Faith & The City ini sebetulnya adalah lanjutan petualangan Hanum dan Rangga setelah Bulan Terbelah di Langit Amerika 1 dan 2, yang tayang 2015 dan 2016 silam.
Dalam kisah pertama, Hanum (Acha Septriasa) adalah jurnalis yang ditugaskan meliput dampak tragedi 9/11, dengan judul provokatif: Apakah Dunia Akan Lebih Baik Tanpa Islam?. Sedangkan Rangga (Abimana Aryasatya) adalah kandidat doktor di Wina, Austria, yang ditugasi dosennya mencari seorang dermawan, dan menanyakan mengapa ia mau beramal untuk dunia.
Dibalut dengan pergumulan mengenai iman, cita-cita, kesetiaan menjadi daya tarik dari film Hanum & Rangga: Faith & The City yang menyodorkan kisah romansa pasangan suami istri di negeri orang.
Sinopsis Hanum & Rangga: Faith & The City
Tema besar film ini adalah mengenai Islamphobia pascatragedi WTC. Diceritakan, Hanum (Acha Septriasa) berhasil menyakinkan sang suami, Rangga (Rio Dewanto) untuk meraih impiannya berkarier di media Global New York Television (GNTV).
Awalnya, Rangga keberatan tapi demi cintanya kepada sang istri untuk menduduki jabatan sebagai produser program acara televisi di GNTV, ia rela tinggal lebih lama di New York dan meninggalkan sementara penelitiannya di Vienna, Austria.
Film yang diproduseri Manoj Punjabi ini ingin menampilkan bahwa Islam itu indah. Konflik batin Hanum dengan target rating televisi akhirnya berbuah manis melalui program televisi “Insight Muslims.”
Sementara itu, kesibukan Hanum menenggelamkan Rangga dalam kesepian. Tanpa bayaran, Rangga bekerja di perpustakan milik Philipus Brown dan bertemu dengan korban tragedi 9/11 Azima Husein (Titi Kamal). Perlahan Rangga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Azima.
Hanum dan Rangga bukanlah nama asing bagi banyak penonton film Indonesia. Meski baru kali ini benar-benar dipakai jadi judul utama, karakter pasangan suami-istri (pasutri) asal Indonesia ini sudah lebih dulu dikenal lewat dua cerita: 99 Cahaya di Langit Eropa (1,2), dan Bulan Terbelah di Langit Amerika (1,2).
Editor: Agung DH