tirto.id - Film Korea Selatan bergenre komedi, Extreme Job akan tayang di Indonesia mulai 20 Februari 2019 mendatang.
Film ini disutradarai oleh Lee Byeong Hun, yang juga sutradara beberapa film komedi populer seperti Sunny (2011), Twenty (2015), Love Forceast (2015), dan What a Man Wants (2018).
Menurut The Korea Times, film ini mengisahkan tentang lima detektif yang sedang menangani kasus narkoba. Mereka mendirikan restoran ayam bergaya Korea sebagai bagian dari misi penyelidikan dan penyamaran rahasia untuk mengekspos akar kejahatan tersebut.
Akan tetapi, beberapa insiden tak terduga mulai terjadi ketika restoran tempat mereka bekerja mulai terkenal.
Kelima detektif polisi tersebut adalah ketua tim Go (Ryoo Seung-Ryong), Detektif Jang (Lee Ha Nee/Lee Honey), Detektif Ma (Jin Seon Kyu), Detektif Young Ho (Lee Dong Hwi) dan Detektif Jae Hoon (Gong Myung).
Menurut Korean Film Council, film yang tayang perdana di Korea Selatan pada 23 Januari 2019 ini, per 6 Februari telah meraih 10 juta penonton, yaitu dalam kurun waktu 15 hari, seperti melansir Yonhap News Agency.
Extreme Job menjadi film Korea Selatan ke-18 dan film komedi kedua yang bisa meraih 10 juta penonton setelah Miracle in Cell No. 7 (2013).
Film ini meraih review positif dari para kritikus film Korea Selatan karena menyajikan dialog dinamis antar karakternya dan cerita komedi yang mudah ditangkap oleh generasi muda.
“Sutradaranya adalah ahli dalam menciptakan lelucon, dan mampu berurusan dengan berbagai tema dan subjek. Extreme Job memiliki permainan kata-kata yang mewah, plot twist dan dialog yang dinamis antar karakternya," ujar Kang Yoo Jung, seorang kritikus film seperti melansir The Korea Times.
"Dalam beberapa tahun terakhir, bioskop Korea cenderung fokus menangani masalah sosial dalam kejahatan besar dan kebenarannya diungkap dalam film. Dalam melakukannya, mereka menghasilkan skenario yang kurang detail,” sambungnya.
“Tetapi seperti Mal-Mo-E, khalayak sekarang memiliki pandangan yang tajam untuk lebih suka karya sutradara yang mungkin kurang dikenal tetapi memiliki cara unik mereka sendiri untuk membuat cerita,”
"Film ini menanamkan humor di mana-mana, sehingga pemirsa dapat tertawa terbahak-bahak setiap satu atau dua menit. Ini cocok untuk generasi muda yang terbiasa menonton video klip pendek di YouTube, yang dibuat untuk mengarahkan penonton tertawa secara instan,” ujar kritikus film lainnya, Yoon Seung Eun.
“Komedi show di TV seperti ‘Gag Concert’ semakin berkurang karena mereka tidak memahami tren ini, sementara film ini bisa dikatakan sebaliknya,” katanya.