tirto.id - Singapura tengah mempersiapkan mematikan jaringan 2G yang akan dimulai per April 2017 mendatang, demikian dikabarkan BBC, Jumat (9/12/2016).
Persiapan ini dilakukan menyusul keputusan Otoritas Infocomm Development of Singapore (IDA) yang telah menyetujui permintaan para operator jaringan seluler di negara itu--M1, Singtel Mobile dan StarHub Ponsel--untuk menutup jaringan 2G per April 2017, demikian sebut telecomtv.
IDA menegaskan tiga operator tersebut memastikan kepada para pelanggan dan pebisnis bahwa proses migrasi dari 2G ke jaringan 3G akan berjalan lancar.
Singapura pertama kali mengenalkan jaringan 2G pada tahun 1994, tapi jumlah pelanggan menurun terus drastis dari 2 juta pelanggan pada Juni 2011 menjadi sekitar 250.000 pelanggan pada hari ini - atau sekitar 3 persen dari langganan ponsel di Singapura.
"Jaringan 2G akan pensiun dan memungkinkan efisiensi penggunaan dari spektrum frekuensi radio yang lebih maju yakni layanan 3G dan 4G--sehingga akan lebih memenuhi permintaan pengguna untuk mengakses konten multimedia," demikian IDA.
Saat ini, layanan 3G dari tiga operator seluler di Singapura telah menjangkau 99 persen, sedangkan layanan 4G menjangkau 98 persen wilayah di negara itu.
Namun laporan terbaru perusahaan analis teknologi, Ovum, menunjukkan bahwa sebagian besar operator akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memensiunkan jaringan 2G mereka.
"Sebaliknya, operator memutuskan cara terbaik untuk mengelola transisi menuju penutupan jaringan secara penuh, mengingat bahwa M2M, suara, dan kanibalisasi roaming bersangkutan dengan isu tersebut. Kami tidak berharap jaringan 2G akan dipensiunkan secara massal sampai mendekati tahun 2020," kata Nicole McCormick, seorang analis Ovum.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH
