Menuju konten utama

Simak! Ini Bisnis yang Menjanjikan di 2023, Potensi Untung Besar

INDEF memproyeksi bisnis fast moving consumer good (FMCG) seperti makanan, minuman serta perawatan kecantikan masih tetap cerah pada 2023.

Simak! Ini Bisnis yang Menjanjikan di 2023, Potensi Untung Besar
Ilustrasi pengusaha wanita. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mengawali tahun 2023 banyak tren bisnis menjadi inspirasi untuk merintis bisnis yang menguntungkan. Mulai dari makanan, minuman hingga bisnis kecantikan yang menjanjikan.

Lantas apa saja bisnis yang diproyeksi mendulang cuan di 2023?

Vice Director Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listyanto memproyeksi bisnis fast moving consumer good (FMCG) seperti makanan, minuman serta perawatan kecantikan masih tetap cerah. Hal itu seiring pandemi COVID-19 sudah mulai berangsur pulih.

Eko menilai bisnis tersebut terus meningkat. Dia mencontohkan saat ini muncul berbagai merek usaha makanan dan minuman baru. Ditambah dengan perawatan kecantikan yang banyak digandrungi khususnya perempuan.

“Bisnis FMCG ini pada tahun 2023 dinilai akan sangat menghasilkan cuan yang banyak. Seperti saat ini sudah banyak munculnya merek makanan dan minuman baru serta perawatan kecantikan yang dominan disukai oleh Wanita. Para pengusaha era sekarang lebih peka terhadap peluang usaha yang akan dijadikan keuntungan,”tutur Eko ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Kemudian, Eko menjelaskan sektor agribisnis/pertanian situasinya pada saat ini akan tetap mendapatkan prospek yang jelas. Namun, para pebisnis agribisnis perlu berhati- hati di tengah ketidakpastian cuaca yang membuat hasil panen dari pertanian akan mempengaruhi keuntungan dari hasil panen tersebut.

“Sektor agribisnis juga termasuk kedalam bisnis yang mempunyai prospek jelas. Namun, di tengah cuaca yang labil ini, para pengusaha agribisnis harus tetap waspada karena hasil panen yang dihasilkan bisa berdampak pada keuntungan pebisnis,” ucap Eko.

Selain itu, dengan menanjaknya tren kenaikan bunga acuan, pada sektor keuangan juga memiliki prospek untuk masyarakat yang berbondong-bondong menaruh dananya. Tujuannya yaitu menabung, berinvestasi, ataupun sekedar untuk berbelanja.

“Seiring dengan kenaikan bunga acuan, maka pada sektor keuangan juga memiliki prospek yang cerah. Karena tren ini membuat masyarakat menaruh dana mereka dengan tujuan untuk menabung, berinvestasi, atau bahkan hanya sekedar berbelanja,” jelas Eko.

Sementara itu, Executive Director INDEF, Ahmad Tauhid mengatakan, pada era sekarang tidak hanya sektor FMCG saja, melainkan sektor jasa telekomunikasi. Bisnis jasa telekomunikasi seperti penjualan handphone, pulsa, dan paket data saat ini telah mengalami pertumbuhan mencapai 7%. Dia menilai hal itu masih akan terus bertumbuh dan mempunyai potensi cuan.

"Bagi saya yang pertama yaitu jasa telekomunikasi, bisnis tersebut telah tumbuh di angka 7%. Penjualan seperti handphone, pulsa dan paket data saat ini masih akan terus berangsur naik dan membuat keuntungan bisnis tersebut akan relatif bagus," bebernya.

Sektor ritel kata Ahmad juga memiliki keuntungan yang baik pada saat ini. Karena dia menilai bisnis tersebut masih berbasis kebutuhan pokok. Karena itu, bisnis ritel saat ini mempunyai prospek yang stabil dan bagus.

“Bisnis ritel saat ini masih relatif bagus juga, karena bisnis tersebut masih berbasis dengan kebutuhan pokok. Makanya bisnis ritel saat ini masih terbilang stabil atau bahkan menanjak dengan prospek yang bagus,” jelas Ahmad.

Tidak hanya itu, dia juga menilai sektor logistik juga menjadi bisnis yang menjanjikan pada tahun ini. Berbagai teknologi canggih yang difasilitasi oleh pemerintah, dengan mudah dapat menghubungkan pelanggan dengan pembeli.

"Itulah yang merupakan pendongkrak keuntungan pada bisnis logistik ketika para konsumen menggunakan jasa pengiriman tersebut," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IDE BISNIS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin