Menuju konten utama

Serge Gnabry, Solusi Masalah Lini Depan Timnas Jerman

Penyerang Timnas Jerman Serge Gnabry menjadi solusi baru bagi Joachim Low untuk mengatasi krisis di lini depan.

Serge Gnabry, Solusi Masalah Lini Depan Timnas Jerman
Pemain Bayern, Serge Gnabry, merayakan setelah ia mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Bundesliga Jerman antara Borussia Moenchengladbach dan FC Bayern Munich di Moenchengladbach, Jerman, Sabtu, 2 Maret 2019. Martin Meissner/AP

tirto.id - Joachim Low membuat kejutan dengan memainkan Serge Gnabry sebagai ujung tombak Timnas Jerman ketika bertandang ke markas Belanda di Kualifikasi Euro 2020 kemarin yang berakhir dengan skor 2-3.

Pemain milik Bayern Munchen itu tampil ciamik dan bisa menjadi solusi bagi masalah lini depan Jerman sepeninggal Miroslav Klose.

Jerman memang agak bermasalah dengan lini depan sepeninggal Klose usai mengantar Der Panzer merengkuh gelar juara Piala Dunia 2014. Sosok Klose memang tak tergantikan di skuat Jerman. 71 gol dalam 137 pertandingan membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak bagi Jerman hingga kini plus menjadi top skor Piala Dunia sepanjang masa dengan koleksi 16 golnya.

Setelah Klose pensiun, Low dibuat kepayahan mencari sosok pengganti. Status sebagai juara dunia mau tak mau membuat Jerman dipaksa untuk terus berprestasi dengan cara mencari para pemain terbaik. Untuk sektor lain relatif tidak ada masalah namun berbeda dengan lini depan di mana ada beberapa nama yang sudah dicoba Low namun hasilnya belum memuaskan.

Di Euro 2016, Mario Gomez, Lukas Podolski, dan Thomas Muller gagal menjadi tumpuan lini depan Jerman. Turnamen besar berikutnya yakni Piala Konfederasi 2017 dipakai Low untuk mencari para pemain pelapis, termasuk di posisi striker. Ada Lars Stindl, Timo Werner, dan Sandro Wagner yang tampil tidak mengecewakan. Stindl dan Werner masing-masing mengemas tiga gol sementara Wagner gagal menunjukkan performa impresif.

Harapan Low pun tumbuh subur terutama tentang Werner, striker milik RB Leipzig. Ia pun dibawa Low ke Piala Dunia 2018 dan diberikan nomor kostum 9. Namun performa Jerman jeblok dan bahkan mereka harus tersingkir di fase grup Piala Dunia 2018 usai dipecundangi Korea Selatan dua gol tanpa balas.

Tekanan besar bagi Low tidak didukung dengan ketersediaan striker hebat yang dimiliki Jerman. Ia sampai sempat memanggil Mark Uth ketika Jerman melawan Rusia pada 15 November 2018 namun tidak dipakainya lagi hingga kini. Maka tidak heran jika Low membuat keputusan besar di laga melawan Belanda kemarin dengan memasang Gnabry dan Leroy Sane sebagai dua juru gedor tim.

Hasilnya pun tak disangka. Keduanya bermain impresif terutama Gnabry yang terlihat sangat berbahaya. Satu gol indah dibuatnya dalam laga tersebut dan selama di lapangan, ia menjadi momok yang berbahaya bagi pertahanan Belanda yang dikawal Virgil van Dijk dan Matthijs de Ligt.

“Serge bermain sangat bagus di lini depan. Ia bisa menguasai bola dengan baik ketika berhadapan dengan bek sekelas Van Dijk yang tentu tidak mudah. Tapi ia bisa memanfaatkan tubuhnya dengan baik dan menciptakan gol,” puji Low.

Menjadi menarik karena ini adalah kali kedua Gnabry dipasang sebagai ujung tombak. Laga kontra Prancis di UEFA Nations League tahun lalu menjadi pengalaman pertama Gnabry dipasangkan dengan Werner sebagai striker meski catatannya tidak terlalu baik yakni dengan dua tembakan dan sempat empat kali kehilangan bola.

Keuntungan Bagi Bayern Munchen

Apiknya performa Gnabry di markas Belanda kemarin tentu membuat senang kubu Bayern Munchen. Meski belum mengalami masalah lini depan sepelik Timnas Jerman, namun Bayern cepat atau lambat akan mengalaminya terutama jika Robert Lewandowski sudah tak di sana. Masalahnya pun sama, yakni Bayern tak punya striker murni lain dengan kualitas yang mendekati Lewandowski.

Gnabry, di Bayern, lebih sering dipasang di sektor sayap bergantian dengan Thomas Muller, Franck Ribery, atau Kingsley Coman. Maka keputusan Low memainkan Gnabry di posisi ujung tombak bisa juga ditiru oleh Niko Kovac sekaligus menghilangkan ketergantungan mereka pada Lewandowski.

Musim ini Gnabry sudah turun 22 kali di Liga Jerman dengan catatan tujuh gol. Jumlah itu membawanya menjadi top skor kedua di bawah Lewandowski dengan 18 gol. Di semua ajang yang diikuti Bayern musim ini Gnabry sudah mengemas sembilan gol dan sekali lagi menempatkannya di urutan kedua setelah Lewandowski dengan koleksi 30 gol.

Maka di saat performa Muller agak menurun, Gnabry tentu bisa menjadi solusi bagus bagi Kovac. Apalagi eks pemain Arsenal ini baru saja meneken kontrak baru yang bisa menahannya tetap di Allianz Arena sampai 2023 mendatang.

Baca juga artikel terkait KUALIFIKASI EURO 2020 atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Penulis: Wan Faizal
Editor: Agung DH