Menuju konten utama

Sepakbola Spanyol akan Senantiasa Merindukan David Villa

David Villa boleh pensiun, tapi kecemerlangannya sebagai mesin gol generasi emas Spanyol akan menjadi kenangan yang selalu dirindukan.

Sepakbola Spanyol akan Senantiasa Merindukan David Villa
Reaksi David Villa dari Spanyol setelah mencetak gol melawan Irak saat pertandingan Grup Konfederasi A di Stadion Free State di Bloemfontein, Afrika Selatan, 17 Juni 2009. (AP Photo/Paul White)

tirto.id - Pada usia 37 tahun, David Villa Sánchez masih memegang teguh satu keyakinan: barang siapa tak sanggup meninggalkan, suatu saat pasti ditinggalkan.

Keyakinan itu pula yang bikin Villa memantapkan diri bakal pensiun dari ingar bingar sepakbola per Januari 2020 mendatang sebelum segalanya serba terlambat.

“Lebih baik meninggalkan sepakbola sebelum sepakbola yang meninggalkanku," ujar Villa, seperti dilansir The Guardian pada Rabu pekan ini. "Jujur saja aku telah berpikir untuk pensiun sejak berusia 33, 34, 35 tahun tiap aku berada pada satu pertandingan, latihan, atau sedang menghadapi cedera."

Penurunan performa Villa akibat faktor usia memang tak terelakkan. Musim ini ia menorehkan 12 gol dari 26 pertandingan (0,46 gol per laga) bersama klub Liga Jepang Vissel Kobe. Kendati tak bisa dibilang buruk, angka ini menurun ketimbang catatan saat dia berseragam New York FC (0,63 gol per laga).

Media kerap menyorot penurunan performa Villa tidak terlepas dari efek cedera lutut yang dialaminya. Tapi, Villa bersikeras bahwa cedera tak ada hubungannya. Semua, lagi-lagi, karena faktor usia.

“Ini adalah keputusan yang telah kupikirkan dengan matang. Aku sudah berdiskusi dengan keluarga dan mereka yang selalu ada di sisiku,” tegasnya.

Villa bukan striker kaleng-kaleng. Menurut data Transfermarkt, di level klub saja ia tercatat sudah mendulang total 324 gol dari 638 penampilan.

Rapor ini bikin pemain yang pernah satu klub dengan Villa begitu terkesan dengan performa atlet berjuluk El Guaje—si Bocah dalam bahasa Asturian. Maka, wajar belaka apabila rencana pensiun Villa disambut dengan haru biru oleh nama-nama pesepakbola yang tak kalah beken.

David Silva, pemain yang pernah jadi tandem Villa di Valencia, lewat akun media sosialnya menulis: “Bersamanya [Villa], aku telah meraih segala hal yang tampaknya mustahil. Aku beruntung pernah bermain denganmu, Kawan.”

Andres Iniesta, karib Villa selama berseragam Barcelona dan Vissel Kobe, menyebut perkenalannya dengan Villa adalah sesuatu yang—saking indahnya—tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

“Ini adalah hari yang sedih bagiku. Tapi, aku senang berada terus di dekatmu sampai musim terakhirmu. Aku akan benar-benar merindukanmu,” tulis Iniesta.