Menuju konten utama

Sekjen PKPI: Prabowo Salah Tafsir, Hendropriyono Tidak Rasis

Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan mengatakan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto salah menafsirkan pernyataan Hendropriyono soal keturunan Arab.

Sekjen PKPI: Prabowo Salah Tafsir, Hendropriyono Tidak Rasis
Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan (tengah) memberikan keterangan pers usai menyerahkan berkas pengajuan bakal calon anggota DPR kepada KPU di gedung KPU, Jakarta, Selasa (17/7). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan mengatakan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto salah menafsirkan pernyataan Hendropriyono soal keturunan Arab.

Menurut Verry, Hendropriyono sebetulnya sudah menyebut nama Rizieq Shihab dan Yusuf Martak secara tegas. Hanya mereka lah yang diminta oleh Hendropriyono untuk tidak meneriakkan revolusi.

"Tapi yang dikedepankan sekarang adalah narasi keturunan Arab-nya. Seolah-olah Dewan Kehormatan kami rasis," kata Verry kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).

Bagi Verry, pernyataan Prabowo sangat tidak tepat. Wakil Sekretaris TKN ini juga menegaskan Hendropriyono tidak khilaf seperti penilaian Prabowo. Dia menyesalkan kubu 02 masih berusaha membuat situasi kian panas di bulan puasa ini.

"Kalau masih terus seperti ini akan terus terjadi konflik horizontal yang sangat tidak kita harapkan. Ini bentuk respons sangat berlebihan dan tidak memahami konteks," tegas Verry lagi.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto angkat bicara soal pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang meminta “WNI keturunan Arab” agar tidak menjadi provokator.

"Saudara Hendropriyono yang menyinggung masalah keturunan warga negara, di mana kami melihat bahwa pernyataan tersebut bersifat rasis dan berpotensi untuk mengadu domba, dan pecah belah antara anak bangsa," kata Prabowo saat konferensi pers di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019) sore.

Prabowo juga mengaku prihatin karena pernyataan tersebut keluar dari seseorang yang berada di lingkaran kekuasaan saat ini.

"Kami juga mengatakan keprihatinan, mungkin ini kekhilafan beliau, tapi kami perlu untuk segera menyampaikan pendapat kami, karena kami sering dituduh membela suatu aliran garis keras, kami bela HTI, dan sebagainya. Jadi tuduhan itu kami anggap sebagai upaya yang tidak menguntungkan kita, kita ingin suasana kondusif sejuk," katanya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri