Menuju konten utama

Sejarah Tercipta, Leicester City Pastikan Juara!

Leicester City akhirnya memastikan gelar Liga Inggris setelah Tottenham Hotspurs ditahan imbang 2-2 oleh Chelsea.

Sejarah Tercipta, Leicester City Pastikan Juara!
Striker Leicester Leonadro Ulloa saat menjebol gawang Aston Villa. reuters/darren staples

tirto.id - Kejutan yang dinanti-nantikan banyak pihak akhirnya terwujud setelah tim 'semenjana' Leicester City dipastikan meraih trofi Liga Inggris musim 2015/2016. Gelar ini berhasil disegel setelah pesaing utama Leicester, Tottenham Hotspurs, ditahan imbang 2-2 oleh Chelsea pada Senin waktu setempat (Selasa WIB).

Tottenham sempat unggul cepat di babak pertama melalui gol-gol yang disarangkan oleh Harry Kane pada menit ke-35 dan Son Heung-min di menit ke-44. Skor 2-0 bertahan hingga peluit tanda babak pertama berakhir dibunyikan.

Chelsea, yang tidak ingin kalah dari rival sekotanya, mulai meningkatkan intensitas serangan ke pertahanan Tottenham. Hasilnya, klub berjulukan “The Blues” itu berhasil membalas lewat sontekan Gary Cahill pada menit ke-58 dan tembakan lengkung dari pemain pengganti, Eden Hazard, yang menghujam ke gawang Tottenham pada menit ke-83.

Hasil ini berhasil mengunci gelar Leicester, mengingat selisih poin antara mereka dan Tottenham (7 poin) tidak akan bisa dikejar lagi dalam dua pertandingan tersisa.

Euforia bagi Tim Cinderella

Ekspresi kegembiraan langsung pecah di ruang tamu milik striker Leicester Jamie Vardy, dimana sebagian besar pemain Leicester menonton pertandingan Chelsea melawan Tottenham. Wajah gugup mereka berganti dengan perayaan yang semarak.

Keberhasilan Leicester City menyabet gelar di salah satu liga paling kompetitif di dunia ini memantik suka cita di Inggris dan negara lain seperti Jepang dan Thailand. Pesta juga terjadi di seantero kota Leicester, bahkan kegembiraan juga menyebar hingga ke Thailand, negara asal pemilik tim Leicester, Vichai Srivaddhanaprabha.

Pelatih Tottenham Hotspurs Mauricio Pochettino turut mengucapkan selamat kepada pesaingnya itu.

“Pertama-tama, selamat kepada Leicester City dan kepada Claudio Ranieri. Musim yang fantastis," ujarnya.

"Saya sangat kecewa namun sekarang kami harus berjuang untuk peringkat kedua. Musim menakjubkan yang masif untuk Leicester, Claudio, para pemain, dan para penggemar. Mereka layak untuk hal ini,” tambahnya.

Kesuksesan Leicester ini seakan membalikkan pendulum nasib mereka yang musim lalu harus berjuang keras untuk menghindari degradasi. Selama hampir separuh musim, Leicester harus menghuni juru kunci klasemen, sebelum bangkit di fase akhir liga untuk menghindari jerat degradasi.

Leicester di awal musim ini pun sebenarnya masih menjadi favorit untuk menghuni papan bawah klasemen liga. Namun, tak disangka-sangka, klub yang didirikan pada 1884 ini membalikkan prediksi tersebut dan menuai serangkaian kemenangan melawan tim-tim besar Liga Inggris.

Leicester telah memimpin klasemen sejak tanggal 23 Januari 2016 dan selalu menuai hasil-hasil impresif sementara pesaingnya di papan atas klasemen kerap terpeleset dengan hasil-hasil buruk.

Kisah ala Cinderella ini akhirnya berakhir manis setelah Leicester berhasil mengunci gelar Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub ini.

Mantan striker Inggris, Alan Shearer, mengungkapkan kesannya atas pencapaian klub berjulukan “The Foxes” ini.

"Bagi tim seperti Leicester yang menyingkirkan para raksasa dengan kekayaan dan pengalaman mereka -- menurut saya ini merupakan hal terbesar yang terjadi di sepak bola,” ujar legenda Inggris yang juga pernah mengantarkan tim kecil Blackburn Rovers menjuarai Liga Inggris pada 1995 ini. (ANT)

Baca juga artikel terkait LEICESTER CITY

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra