tirto.id - Perangkat lunak pengolah kata didefinisikan sebagai aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk mengetik, menyunting, memformat, hingga mencetak suatu tulisan.
Sejarah kemunculan perangkat lunak ini bermula dari kemunculan alat-alat ketik mekanis.
Setelah itu, sejarah berlanjut ke penciptaan mesin elektromekanis dan elektrik. Terakhir, barulah muncul dengan bentuk aplikasi.
Dalam Pengantar Teknologi Informasi, Defri Kurniawan (salindia 39) menjelaskan bahwa perangkat lunak pengolah kata merupakan aplikasi untuk memproduksi suatu bahan yang nantinya bisa dicetak.
Untuk mengetik tulisan misalnya, Microsoft Word hadir sebagai aplikasi yang memungkinkan para penggunanya untuk menulis. Lebih dari itu, ada juga fungsi menyunting sampai mengolah suatu gambar.
Lantas, seperti apa sejarah perangkat lunak pengolah kata dalam informatika?
Sejarah Perangkat Lunak Pengolah Kata
Menurut catatan Maresha Caroline dalam Informatika (2021, hlm. 59), sebelum abad ke-20 telah lahir alat pengolah kata mekanis.
Tokoh yang terdaftar namanya sebagai penemu mesin tik kala itu adalah Henry Mill. Selain dia, Christopher Latham Sholes juga menciptakan mesin ketik yang ukurannya sebesar piano.
Mulai tahun 1960-an, mesin pengolah kata berkembang lagi. Alat yang dahulunya mekanis kala itu dikembangkan menjadi pengolah kata elektromagnetis atau elektronik.
Salah satu alat yang waktu itu dikenal adalah IBM MT/ST. Mesin ini dilengkapi dengan fitur perekaman dan perekaman pita magnetis.
Melalui kaset tersebut, orang lain bisa memperoleh tulisan yang sudah ditulis. Bukan hanya itu, proses penyuntingan atau kolaborasi juga dapat terjadi menggunakan IBM MT/ST.
Munculnya komputer pada 1970-an ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan pada mesin-mesin pengolah kata.
Kisaran 1980-an, perangkat lunak pengolah kata baru muncul dalam sejarah.
Dengan memanfaatkan ilmu informatika, fitur yang ditawarkan oleh mesin pengolah kata modern lebih kompleks.
Sementara itu, pembelian untuk aplikasi-aplikasi ini masih dalam kategori terjangkau.
Pada masa awal pembuatan perangkat lunak ini, ada beberapa kombinasi tombol yang mesti dihafal untuk menjalankan perintah-perintah tertentu. Misalnya, CTRL+C digunakan untuk menyalin CTRL+P untuk melakukan pencetakan.
Perkembangan mengenai tombol ini tampak ketika aplikasi pengolah kata bisa memanfaatkan fitur melalui antarmuka. Misalnya, untuk melakukan cetak sudah ada opsinya. Selain itu, untuk menyalin juga tersedia pilihannya.
Semua pilihan tersebut bukan disajikan lewat tombol, namun melalui layar komputer dan pengguna hanya perlu mengkliknya.
Antarmuka yang sebelumnya disebut kerap disebut juga sebagai interface. Pemanfaatannya dilengkapi oleh GUI (Graphical User Interface).
Contoh perangkat lunak pengolah kata yang sudah dilengkapi fitur di atas adalah Microsoft Word.
Aplikasi ini dikembangkan setelah munculnya sistem operasi Windows, kisaran 1990-an.
Hingga saat ini, Microsoft Word masih digunakan oleh masyarakat. Bahkan, pengembangannya marak dilakukan demi menyediakan fitur terbaru agar sesuai dengan zaman.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno