tirto.id - Hari Habitat Sedunia diperingati seriap hari Senin di minggu pertama Oktober dan tahun ini jatuh pada Senin (4/10/2021). Tahun ini, tema yang diambil adalah mempercepat aksi perkotaan untuk dunia bebas karbon. Tema Hari Habitat Sedunia tahun ini berkaitan dengan isu emisi karbon yang meresahkan di seluruh dunia.
Mengutip laman United Nation (PBB), perkotaan secara umum telah menyumbang sekitar 70 persen dari emisi karbondioksida di Bumi. Emisi tersebut dihasilkan dari unsur transportasi, bangunan, energi, dan pengelolaan limbah. Akibat emisi ini terjadi efek rumah kaca di perkotaan yang memicu pemanasan global.
Pada acara dan kegiatan yang berkaitan dengan Hari Habitat Sedunia 2021, difokuskan untuk mengeksplorasi bagaimana upaya pemerintah dan organisasi nasional, regional dan lokal, masyarakat, lembaga akademik, sektor swasta serta pemangku kepentingan terkait untuk bisa bersama-sama menciptakan kota yang bebas karbon.
Di samping itu, Hari Habitat Sedunia turut menyokong kampanye Race to Zero dan ikut mendorong pemerintah daerah mengembangkan rencana nol karbon. Rencana-rencana yang muncul akan ditindaklanjuti melalui KTT perubahan iklim internasional, COP26, yang dihelat November 2021.
Sejarah Hari Habitat Internasional
Peringatan Hari Habitat Internasional sudah ditetapkan semenjak tahun 1985 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penetapan tanggalnya setiap Senin pertama di bulan Oktober pada setiap tahunnya. Peringatan ini dijadikan refleksi terhadap keadaan habitat manusia terkini dan memberikan hak dasar bagi semua orang untuk memiliki tempat tinggal yang layak.
Di samping itu, dengan memperingati Hari Habitat Internasional maka turut mengingatkan semua negara dunia bahwa mereka memiliki tanggung jawab kolektif pada masa depan habitat manusia.
Lantas, tema pertama yang ditetapkan pada peringatan pertama di tahun 1986 adalah Shelter is My Right. Saat itu tuan rumah perayaan Hari Habitat Internasional ada di Nairobi.
Tema-tema Hari Habitat Sedunia lainnya yang pernah dicanangkan adalah:
- Shelter for the Homeless (1987, New York)
- Shelter and Urbanization (1990, London)
- Future Cities (1997, Bonn)
- Safer Cities (1998, Dubai)
- Women in Urban Governance (2000, Jamaica)
- Cities without Slums (2001, Fukuoka)
- Water and Sanitation for Cities (2003, Rio de Janeiro)
- Planning our Urban Future (2009, Washington, D.C.)
- Better City, Better Life (2010, Shanghai, China)
- Cities and Climate Change (2011, Aguascalientes, Mexico)
Tujuan penghargaan yaitu sebagai bentuk pengakuan pada pemukiman manusia yang sudah berkontribusi luar biasa di berbagai bidang. Misalnya adalah penyediaan tempat tinggal, memberikan fokus pada penderitaan para tunawisma, kepemimpinan dalam rekonstruksi pasca - konflik, serta mengembangkan dan meningkatkan pemukiman manusia termasuk kualitas kehidupan perkotaan.
Nominasi penghargaan untuk tahun ini dibuka sampai 8 Agustus 2021. Pemenangnya diumumkan pada Global Observance of World Habitat Day.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari