Menuju konten utama

SBY Minta Agus Tak Buat Janji Muluk-muluk di Debat Pilkada

Dalam berlangsungnya debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, putra sulung Presiden ke-6 SBY, Agus Harimurti Yudhoyono berjanji akan menata pedagang kaki lima (PKL), tanpa melakukan penggusuran. Hal ini diklaim sebagai bentuk kepeduliannya dan wakilnya Sylviana Murni terkait pengembangan sektor informal.

SBY Minta Agus Tak Buat Janji Muluk-muluk di Debat Pilkada
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) disaksikan Calon Wakil Gubernur Slyviana Murni menjawab pertanyaan dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (10/2). Debat ketiga diselenggarakan dengan mengangkat tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta calon Gubernur DKI nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak membuat janji yang muluk-muluk dalam debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Nachrowi Ramli.

"Setahu saya sebagai Ketua Tim, Pak SBY berpesan 'kau siapkan diri baik-baik, jangan buat janji yang nggak bisa kamu laksanakan,'" kata Nachrowi di Hotel Bidakara, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (10/2/2017).

Nachrowi menegaskan bahwa kondisi Agus-Sylvi sangat siap menghadapi debat ketiga, yang membahas tema seputar kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Sementara dalam berlangsungnya debat ketiga, putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono berjanji akan menata pedagang kaki lima (PKL), tanpa melakukan penggusuran. Hal ini diklaim sebagai bentuk kepeduliannya dan wakilnya Sylviana Murni terkait pengembangan sektor informal.

“Kami ingin menata dan mengembangkan PKL. Bukan digusur tapi dikembangkan dan diberdayakan,” tegas Agus menjawab kebijakan yang akan diambil terkait pengembangan sektor informal.

Menurut Agus, dirinya beserta pasangannya calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni sangat peduli atas keberadaan sektor informal sebagai salah satu sumber daya perkotaan.

Agus mengatakan, sektor informal, termasuk salah satunya usaha mikro, kecil dan menengah seperti industri kreatif dan PKL harus dikembangkan dan ditata sebagai salah satu pembuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Kami memahami industri kreatif di Jakarta sangat potensial. Pemerintah daerah harus memberikan ruang dan peluang yang baik atas perkembangan industri kreatif, termasuk bagi perempuan dan penyandang disabilitas sehingga akhirnya mereka bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan yang baik,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto