Menuju konten utama

Satgas Covid-19: Tetap Harus Prokes Cegah Third Wave di Indonesia

Protokol kesehatan harus tetap diperketat untuk mencegah puncak ketiga kasus Covid-19. 

Satgas Covid-19: Tetap Harus Prokes Cegah Third Wave di Indonesia
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia harus mempertahankan secara maksimal agar tidak masuk ke dalam third wave atau puncak ketiga seperti yang dialami berbagai negara.

"Tugas besar kita sekarang mempertahankan kurva yang tengah melandai ini. Terdapat dua pelajaran utama menjadi catatan kita," Wiku seperti dikutip dari situs resmi Satgas Penanganan Covid-19.

Pertama, kata Wiku, dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara sungguh-sungguh, apalagi saat ini sudah terjadi pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Ia bilang, berkaca pada perkembangan varian delta yang lebih cepat menular seperti di India dan Indonesia, maka hal itu menunjukkan kalau kedua negara butuh waktu untuk mencapai fase lonjakan.

Wiku menjelaskan, di India, varian delta muncul sejak September 2020, tetapi melonjak pada April 2021. Sementara di Indonesia, varian delta mulai masuk pada Januari 2021, namun lonjokannya terjadi pada Juli 2021.

"Apabila kita mampu membatasi aktivitas sosial ekonomi, maka dampak dari varian tidak akan melonjak signifikan," jelasnya.

Kedua, Wiku menjelaskan, tetap waspada dan disiplin melakukan protokol kesehatan harus tetap dilakukan supaya tidak seperti negara lain yang mengalami third wave.

"Kita dapat belajar dari India mengingat kasusnya melandai dalam beberapa bulan terakhir," lanjut Wiku.

Pola Tren Kasus Covid-19 Dunia

Wiku menjelaskan, negara lain telah mengalami puncak ketiga di tahun 2021, masing-masing terjadi di bulan (pertama), April (kedua) dan Agustus-September (ketiga). Amerika Serikat, yang menjadi penyumbang kasus positif terbanyak di dunia, telah mengalami puncak ketiga, namun kurvanya mulai melandai.

Menurut Wiku, pola kenaikan kasus di Amerika hampir sama dengan kenaikan kasus dunia, terutama kenaikan di bulan Januari dan September di tahun 2021. Namun, ada sedikit perbedaan pada bulan April 2021, saat kasus dunia meningkat, Amerika malah menurun.

Terdapat sedikit perbedaan yang terjadi pada bulan April 2021, kasus COVID-19 dunia melonjak dan Amerika Serikat malah menurun.

Negara yang memiliki pola kenaikan kasus yang sama dengan dunia adalah Jepang dan Malaysia karena terjadi kenaikan 3 kali lonjakan kasus pada Januari, April dan Agustus -September. Bedanya, Jepang sudah menurun, namun Malaysia masih berada di puncak ketiga.

Pola Kasus Covid-19 di Indonesia

Wiku menjelaskan, periode puncak kasus di Indonesia sama dengan periode dunia, Amerika Serikat dan Jepang, yakni pada Januari 2021. Kendati demikian, ketika dunia mengalami puncak kedua pada bulan April, Indonesia justru mengalami pelandaian. Pun sebaliknya, saat Indonesia berada di puncak kedua pada Juli lalu, negara-negara lain dan dunia justru tidak mengalami kenaikan.

Di bulan September ini, kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai, sementara kasus dunia sedang mengalami puncak ketiga. Indonesia mengalami lonjakan kedua pada Juni-Juli lalu. Dari hal tersebut, kata Wiku, walaupun Indonesia mengalami kenaikan kasus yang signifikan, namun tidak cukup signifikan berkontribusi terhadap kenaikan kasus dunia.

Menurut dia, lonjakan kasus di Indonesia segera ditangani, sehingga dapat kembali melandai saat ini, dimana negara lain menunjukkan lonjakan ketiga. Jangan lupa, selalu #IngatPesanIbu dengan cara menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PUNCAK KETIGA COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya