Menuju konten utama

Sanksi UEFA Dicabut, Manchester City Tetap Main di UCL Musim Depan

CAS mengabulkan banding Manchester City terhadap putusan CFCB UEFA sehingga The Citizens bisa tampil di Liga Champions 2020/2021.

Sanksi UEFA Dicabut, Manchester City Tetap Main di UCL Musim Depan
Penyerang Manchester City Gabriel Jesus (kiri) melakukan selebrasi bersama Phil Foden usai mencetak gol ke gawang Dinamo Zagreb dalam laga pemungkas Grup C Liga Champions di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia, Rabu (11/12/2019) waktu setempat. (ANTARA/AFP/Denis Lovrovic)

tirto.id - Pengadilan Arbitrase Olahraga CAS mengabulkan banding yang diajukan Manchester City terkait sanksi larangan partisipasi di kompetisi UEFA. Dengan demikian, The Citizens tetap dapat berkompetisi di Liga Champions 2020/2021. Namun, mereka harus membayar denda sebesar 10 juta euro kepada UEFA.

"Tidak tepat memberlakukan larangan berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA terkait kegagalan Manchester City dalam bekerjasama dengan investigasi Adjudicatory Chamber of the UEFA Club Financial Control Body (CFCB)," keterangan CAS pada Senin (13/7/2020).

Kasus yang menimpa Manchester City ini bermula dari keputusan CFCB UEFA pada 14 Februari 2020 yang menyatakan The Citizens melanggar regulasi Financial Fair Play (FFP) badan sepak bola Eropa tersebut.

CFCB melakukan investigasi terhadap Manchester City setelah pada November 2018, Der Spiegel mengunggah bocoran dokumen. Tuduhannya, The Citizens sengaja menggelembungkan dana sponsor sehingga tidak melanggar batas FFP.

Usai investigasi, CFCB menilai Man City melakukan pelanggaran tersebut dalam kurun waktu 2012 hingga 2016. Sebagai catatan, pada 2014, The Citizens sudah didenda oleh UEFA sebesar 49 juta paun karena pelanggaran terhadap FFP pula.

Ketika CFCB UEFA mengumumkan keputusan mereka pada Februari 2020, Manchester City langsung bereaksi dengan menyatakan investigasi tersebut cacat prosedur.

Selain itu, dengan hasil investigasi yang terlebih dahulu bocor sebelum pengumuman resmi, The Citizens menuding CFCB tidak independen. Mereka menyebut, "Ini adalah kasus yang diprakarsai oleh UEFA, dituntut oleh UEFA dan diadili oleh UEFA."

Namun, panel arbitrator CAS yang terdiri dari Rui Botica Santos (Portugal), Ulrich Haas (Jerman), dan Andrew McDougall QC (Perancis) kini mengambil keputusan berbeda dari CFCB UEFA. Yang dibebankan oleh panel CAS kepada Manchester City adalah "denda sebesar 10 juta euro yang dibayarkan kepada UEFA, dalam waktu 30 hari sejak tanggal penerbitan putusan arbitrase".

Dilaporkan oleh BBC, UEFA masih bisa melakukan banding terhadap putusan CAS ini ke pengadilan federal Swiss. Meskipun demikian, sulit membayangkan putusan muncul sebelum Liga Champions 2020/2021, yang berarti peluang Man City tetap di UCL musim depan hampir pasti.

Manchester City saat ini ada di urutan kedua klasemen Liga Inggris 2019/2020 hingga game week 35. Pasukan Pep Guardiola mengoleksi 72 poin, unggul 12 angka dari peringkat ketiga, Chelsea.

Awalnya, jika Manchester City tetap tidak diizinkan berlaga di Liga Champions musim depan, maka tim peringkat kelima klasemen akhir Premier League akan lolos ke UCL. Dengan demikian, tim posisi keenam akan menuju babak penyisihan grup Liga Eropa, sedangkan tim urutan 7 ke kualifikasi Liga Eropa.

Namun, dengan keputusan CAS yang mengabulkan banding Manchester City, maka tidak ada yang berubah dalam komposisi tim-tim Premier League yang lolos ke Eropa musim depan.

Peringkat pertama hingga empat akan otomatis lolos ke penyisihan grup UCL, peringkat kelima ke babak grup Liga Eropa, dan posisi enam ke kualifikasi Liga Eropa. Tim posisi 6 berhak ke Eropa karena Manchester City, juara Carabao Cup (Piala Liga Inggris) sudah punya tiket ke UCL.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH