tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah tudingan sejumlah orang soal keterlibatan relawan OK-OCE dalam pembagian sembako di acara Untukmu Indonesia di Monas yang berakhir ricuh, Sabtu pekan lalu.
Ia menegaskan bahwa Dave Santosa, ketua panitia penyelenggara acara tersebut, bukan bagian dari relawan OK-OCE.
"Saya kenal 63-70 penggerak OK OCE. Satu-satu saya tahu di mana rumahnya, saya tahu nomor teleponnya, saya tahu Whatsapp-nya seluruh relawan OK OCE. Jadi untuk beliau tidak, bukan anggota OK OCE," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).
Sandiaga menuturkan, pertemuan dengan Dave pertama kali terjadi pada Senin lalu di Balai Kota, dua hari setelah insiden terjadi. Saat itu ia ditemani kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pertemuan itu bertujuan meminta penjelasan dari panitia Untuk Indonesia atas sejumlah masalah saat acara berlangsung.
Usai pertemuan tersebut, Sandiaga menyampaikan sejumlah kesalahan yang dilakukan panitia serta menyebut adanya dua bocah yang meninggal lantaran mengikuti bagi-bagi sembako dalam tersebut. Padahal, acara itu telah dilarang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) beberapa hari sebelum diselenggarakan.
Sandiaga juga menyebut beberapa pelanggaran lainnya seperti pencatutan logo Pemprov DKI di dalam penyelenggaraan kegiatan. Pemprov DKI, kata dia, tidak memberikan dukungan kepada panitia, melainkan memfasilitasi masyarakat menggunakan Monas untuk menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya.
"Jadi pertemuan itu langsung, saya tidak ada yang saya tutupi, di depan semua saya minta, karena saya enggak kenal dengan FUI. Melalui Pak Sahrianta Tarigan sudah diperkenalkan," kata Sandi.
Sahrianta Tarigan adalah Ketua DPW Perindo DKI Jakarta. Ia mengakui mengantarkan Dave bertemu Sandiaga terkait insiden di Monas. Ia juga membantah menyebut Dave sebagai relawan OK OCE.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Agung DH