tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno memprediksi adanya kemungkinan keterlambatan enam titik proyek flyover dan underpass di Jakarta. Di antaranya flyover Pancoran, Bintaro Permai, Cipinang Lontar serta underpass Kartini, Kuningan Mampang dan Matraman.
"Kemungkinan akan delay, tidak akan selesai Desember," ujar Sandiaga di Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta siang tadi, Kamis (19/10/2017).
Ia tidak mengatakan keterlambatan ini disebabkan oleh kesalahan pemerintahan sebelumnya. Sandiaga hanya menyebutkan, indikasi masalah disebabkan oleh perencanaan dan koordinasi yang tidak terintegrasi. "Saya tidak mau menyalahkan, ini kan lembaran baru," imbuh Sandiaga.
Pada proyek infrastruktur ini, Sandiaga mengaku tidak melakukan pembagian tugas secara khusus dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. "Saya dan Pak Anies melihat, proyek ini memang harus dikeroyok sama-sama," katanya menjelaskan.
Sandiaga juga menyinggung rencana pembangunan stadion bertaraf internasional untuk Persija, sebagaimana janjinya semasa kampanye. "Kami tidak mau tergesa-gesa. Begitu diputuskan, 18 bulan digarap," ujar Sandi.
Ia mengupayakan proyek stadion ini mulai digarap pada 2018 mendatang. Sejauh ini, proyek stadion ini sudah dipresentasikan di hadapan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Konsep stadion juga masih didiskusikan. Ada beberapa opsi untuk konsep yang diterangkan Sandi, di antaranya publik privat partnership, kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau murni dari pemerintah.
"Saya sedang mencoba meyakinkan teman-teman, alangkah baiknya kemitraan. Biar nggak hanya beban Pemprov,” paparnya.
Sandiaga bersama Anies mengatakan kunjungan mereka kali ini ke Kejati untuk melakukan silaturahmi. "Kami hanya silaturahmi dan saling berkenalan," ujar Anies.
Kepala Kejati DKI Jakarta Tony Spontana membenarkan perkataan Anies. "Tidak ada pembicaraan khusus, kami hanya silaturahmi," ujar Tony.
Ia juga menjelaskan prihal 119 proyek yang kini sedang dikawal oleh Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang menelan dana senilai 4,6 miliar.
"Ya seperti proyek di depan Kejati ini dan flyover Pancoran. Kita akan kawal bersama," ujar Toni.
Penulis: Diana Pramesti
Editor: Yuliana Ratnasari