tirto.id - Samsung belum lama ini memperkenalkan Galaxy A9 Pro 2019 dengan layar Infinity-O di Korea Selatan. Smartphone ini merupakan varian lain dari Galaxy A8s dengan sedikit perbedaan spesifikasi yang dipasarkan khusus untuk Negeri Gingseng.
Panel Infinity-O atau yang sering disebut pula punch hole di Galaxy A9 Pro 2019 menghadirkan lubang pada sudut kanan atas layar sebagai letak kamera depan. Casing belakang smartphone dual camera ini menggunakan finishing glossy elegan yang tersedia dalam tiga varian warna.
Menawarkan layar lapang 6,4 inci tipe Super AMOLED FHD+, Galaxy A9 Pro 2019 sudah menggunakan sistem operasi Android 9 Pie dengan balutan antarmuka Samsung Experience UX. Soal performa, ponsel ini cukup gegas berkat dukungan chipset Qualcomm Snapdragon 710 octa-core kecepatan 2,2GHz.
Dapur pacu itu dipadukan RAM 6GB dan kartu grafis Adreno 616 untuk memanjakan gamer. Sektor fotografi, kemampuan kamera Galaxy A9 Pro 2019 cukup menonjol kendati bukan smartphone flagship.
Hal itu berkat dukungan kamera ganda di bagian belakang, masing-masing 24MP (aperture f/1.7, PDAF) dan 10MP (autofokus, 2x optical zoom) sebagai depth sensor. Untuk memuaskan hasrat selfie pengguna, Galaxy A9 Pro 2019 dipersenjatai kamera depan 24MP aperture f/2.0.
Galaxy A9 Pro 2019 dibekali penyimpanan internal sangat lega 128GB yang dapat diperluas melalui slot microSD hingga 512GB. Untuk mendukung aktivitas pengguna, ponsel ini mengandalkan baterai 3.400mAh lengkap dengan fitur fast charging.
Menurut GSM Arena dikutip Senin (28/1/2019), Samsung Galaxy A9 Pro 2019 akan tersedia mulai 28 Februari 2018 melalui Digital Plaza, Samsung Experience Stores, Eternal, dan Hi Mart, harga 599.900 Won atau sekitar Rp7,5 juta (Rp12,51).
Adapun smartphone Samsung Galaxy seri "A9" juga di pasarkan di Indonesia. Terakhir, Samsung memboyong Galaxy A9 ke Tanah Air pada November 2019. Meski begitu, untuk seri "A9 Pro 2019" diperkirakan tak bakal dipasarkan global.
Sementara itu, seri Galaxy A8s atau varian lain dari Galaxy A9 Pro 2019 sudah diperkenalkan di Cina pada Desember 2018.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Ibnu Azis