tirto.id - Ibukota Jepang, Tokyo mendapat salju pertama Kamis (24/11/2016), pada bulan November. Ini adalah kejadian pertama sejak 54 tahun. Kejadian ini memperlambat jam sibuk karena warga harus berangkat kerja dengan mengenakan jaket tebal dan sepatu bot, di kota yang lebih akrab dengan gempa bumi ketimbang salju.
Terakhir kali Tokyo dihujani salju pada bulan November, saat John F. Kennedy masih menjadi presiden Amerika Serikat dan Bob Dylan -- peraih Nobel Kesusasteraan- baru meluncurkan album pertama beberapa bulan sebelumnya.
Salju mulai turun saat fajar. Awalnya, Tokyo hanya diguyur hujan es, namun hujan es menjadi hujan salju sepenuhnya beberapa saat kemudian. Hal ini juga dipicu oleh udara dingin yang tidak biasa di seputar Tokyo dan sekitarnya serta suhu udara merosot mendekati nol derajat celsius.
Suhu udara rata-rata saat ini adalah 14 derajat dan bisa naik menjadi 20 derajat seperti yang terjadi pada Minggu lalu.
"Saya sangat kaget," kata Masaru Machida, yang baru menyelesaikan giliran dinas malam dan sedang berjalan kaki pulang, seperti dilansir Antara.
Tokyo yang posisinya sejajar dengan kota Raleigh di North Carolina, AS, biasanya hanya mendapat satu kali hujan salju setiap tahun. Biasanya, hujan salju terjadi pada Januari atau Februari dan jarang sekali mendapat hujan salju untuk waktu yang lama.
Salju diperkirakan mencapai ketebalan sekitar dua cm di wilayah Tokyo, tepatnya sekitar Konsin. Untuk wilayah sekitarnya, 15 cm diprediksi terjadi di daerah pegunungan di Kanto utara, 10 cm terjadi mulai dari Hakone, Prefektur Kanagawa, Chichibu, dan Prefektur Saitama, serta 5 cm di dataran Kanto. Hujan salju juga diprediksi akan terus turun hingga tengah hari.
Badan Meteorologi Jepang memperingatkan kemungkinan jalan yang tertutup es dan salju, kabel listrik dan pohon akan tertimbun salju, serta runtuhnya rumah kaca plastik.
Selain di Tokyo, salju juga turun di Hokkaido dan daerah lain yang lebih terbiasa dengan salju. Pada pukul 9 waktu setempat, salju menumpuk hingga ketinggian 82 cm di Horokanai di Hokkaido utara dan 14 cm di Iida, Prefektur Nagano.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz