tirto.id - Petenis tunggal putri peringkat 1 WTA, Ashleigh Barty, tersingkir di babak kedua Rodgers Cup pada Rabu (7/8/2019) waktu Indonesia. Barty kalah dari Sofia Kenin lewat pertarungan rubber set 7-6 (7-5), 3-6, dan 4-6, dalam pertandingan berdurasi 56 menit.
Hasil itu membuat Barty gagal meraih hasil maksimal. Sebelumnya, ia juga tersingkir di babak 16 besar Wimbledon 2019, pada Juli lalu. Ini juga jadi catatan khusus bagi tunggal putri berkebangsaan Australia itu jelang Grand Slam terakhir di US Open 2019, mulai akhir Agustus mendatang.
Ashleigh Barty sebetulnya tampil cukup apik di awal laga. Unggulan pertama itu berhasil mengamankan set pertama dengan skor ketat 7-6 (7-5). Ketenangan Barty membuatnya tetap tampil apik di poin-poin kritis. Ia berhasil membalikkan kedudukan, setelah tertinggal 3-5.
Namun, permainan apiknya gagal dipertahankan dalam 2 set berikutnya. Hal ini terjadi karena Kenin tampil konsisten dan sulit dimatikan. Kenin langsung unggul 0-4 di set kedua, dan menang dengan skor 3-6. Dengan demikian, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, .
Di set penentuan, kedua pemain tampil ngotot untuk meraih kemenangan. Sempat merebut poin pertama di set penentuan, Barty kemudian tertinggal 1-4. Ia menyerah dengan skor 4-6 di set penentuan sekaligus mengakhiri perjalanannya di Rogers Cup 2019.
Sofia Kenin mengaku senang dapat mengalahkan Barty, yang merupakan tunggal putri terbaik dunia saat ini. Ia menyebut pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan Barty, membantunya dalam memahami permainan lawan. Selain itu, ia juga mengaku lebih siap menghadapi pertandingan.
"Saya pikir secara keseluruhan pertandingan [melawan Barty] sangat bagus. Saya telah bermain [melawan] ashleigh Barty beberapa kali, jadi saya tahu gaya permainannya dengan baik, tapi saya pikir saya mempersiapkan diri lebih baik kali ini," kata Kenin dikutip laman WTA.
Kenin menyebut Barty sebagai pemain berkualitas. Buktinya, sang lawan berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal cukup jauh di set pertama.
"Saya pergi ke lapangan dan mencoba menyesuaikan diri dengan permainan, karena dia bermain sangat berbeda dengan pemain lain. Itu sebabnya dia [menjadi] tunggal putri nomor 1. Set pertama tidak berjalan sesuai keinginan saya, tetapi saya bermain melawan [pemain peringkat] 1 WTA, jadi tentu saja dia melakukan servis luar biasa,” pungkas Kenin.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus