Menuju konten utama

Ridwan Kamil Minta Wisatawan Tak Kunjungi Bandung Raya saat Siaga I

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada wisatawan luar daerah agar tidak berkunjung ke Bandung Raya selama status Siaga I COVID-19.

Ridwan Kamil Minta Wisatawan Tak Kunjungi Bandung Raya saat Siaga I
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Depok Mohammad Idris (tengah) memberikan keterangan pers saat meninjau RSUD Depok di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada wisatawan luar daerah agar tidak berkunjung ke Bandung Raya selama sepekan dari sekarang.

Pasalnya khusus Kota Bandung saat ini sudah dikepung zona merah, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang notabene berbatasan langsung atau masih dalam satu aglomerasi. Maka, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menetapkan Bandung Raya Siaga 1.

"Ini kan bukan hal baru, keselamatan jiwa masyarakat adalah nomor satu jadi kalau situasinya sudah darurat, maka tindakan menyelamatkan nyawa itu akan jadi pilihan,” kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021).

Saat ini, kata Emil, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 juga sudah di atas angka 80 persen. Angka ini melebihi ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan nasional yakni maksimal 60-70 persen.

“Hari ini karena keterisian rumah sakit juga sudah di atas 80 persen di Bandung Raya, makanya saya deklarasikan siaga satu dan mengiimbau wisatawan supaya tidak datang dulu," ucapnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu menuturkan saat ini Pemda Provinsi Jabar bersama forkopimda telah bergerak bersama untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin menjadi. Jajaran kepolisian dari Polda Jabar katanya sudah siap mencegat di pintu perbatasan agar Bandung Raya tidak jebol.

"Polda sudah siap, weekend ini tidak jebol oleh mereka-mereka yang tidak disiplin. Kalau tidak disiplin, nanti rumah sakitnya penuh, kolaps. Nanti biasa yang disalahkan pemerintah lagi dan sebagainya," tuturnya.

Apalagi lanjut Emil, saat ini varian baru virus COVID-19 dilaporkan sudah masuk ke beberapa daerah. Sebagai salah satu contohnya adalah kasus varian baru virus Corona di wilayah Jawa Tengah hingga DKI Jakarta.

"Ini memang tidak nyaman. Ilmu kita tentang COVID-19 juga tidak paripurna tiap saat ada varian baru. Di Jawa Tengah sedang mengganas, Jakarta juga sudah hadir [Varian baru]," jelasnya.

Menurutnya, penerapan zonasi COVID-19 sangat penting untuk mengatur agar ekonomi tetap bisa bergerak. Misalnya bagi daerah yang berada di zona merah, maka aktivitas masyarakat ditahan terlebih dahulu. Sedangkan zona oranye dan kuning, dipersilahkan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Merah kita tahan, ekonomi [Zona] kuning ya dipersilakan. Semua [Pelarangan dan pembatasan] ini terjadi hanya di zona merah. Dan Jawa barat tidak semua zona merah hanya Bandung Raya yang sedang dikepung zona merah," tuturnya.

Atas kondisi tersebut, Ridwan Kamil juga mengambil kebijakan agar seluruh perkantoran resmi menerapkan work from home (WFH) 75 persen per Rabu (16/6/2021) untuk seluruh Bandung Raya. Ia juga menunda pelaksanaan sekolah tatap muka di wilayah Bandung Raya.

"Seluruh Bandung Raya diinstruksikan untuk WFH 75 persen sisanya 25 persen hadir secara fisik, sekolah tatap muka juga ditunda dulu, ini sesuai instruksi dari Mendagri," tuturnya.

Baca juga artikel terkait CORONA DI BANDUNG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri