tirto.id - Joko Widodo selaku Presiden RI melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, di Nagoya Kanko Hotel pada Kamis (26/5/2016) malam waktu setempat.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, RI dan Sri Lanka membahas beberapa isu bidang ekonomi, diantaranya kerjasama perdagangan dan investasi, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Dalam keterangan persnya, Retno yang turut mendampingi Jokowi dalam lawatannya juga membahas bagaimana ikatan dua negara tersebut bisa terjalin cukup kuat.
“Kita mundur sejarah, (RI-Sri Lanka) adalah dua negara yang melahirkan KAA (Konferensi Asia Afrika), aktif GNB (Gerakan Non Blok),” jelas Retno di Nagoya Kanko Hotel, pada Kamis (26/5/2016) malam.
Selain itu, Retno juga dapat melihat peluang kerjasama karena menilai posisi politik luar negeri dalam isu isu internasional kedua negara banyak sekali yang sama.
“Oleh karena itu, ini merupakan aset kedua negara meningkatkan kerja sama di bilateral bidang ekonomi,” katanya
Menurut Retno, Jokowi melihat peluang di bidang pengadaan gerbong kereta api, karena pembangunan kereta api masuk dalam "Invesment Propose" Sri Lanka 2015-2020.
“Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia siap untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan kereta api. itu yang disampaikan Presiden mengenai masalah ekonomi,” kata Retno.
Selain itu, lanjut Menlu, Presiden juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menjadi ketua IORA (Indian Ocean Rim Association) 2015-2017, dan bersama dengan negara-negara IORA, Indonesia sedang menggagas IORA Concord.
“Jadi concord itu sudah dibahas sejak kita menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri IORA di Padang, tahun lalu. Beberapa hari yang lalu juga ada pertemuan lagi pada tingkat SOM (Senior Officials Meeting) untuk membahas lagi elemen-elemen pada tingkat concord,” Jelas Retno.
Retno menyampaikan Sri Lanka sebagai anggota dapat mendukung Indonesia dalam diskusi yang sedang membahas IORA concord.
Dalam hal perhubungan, pemerintahan Sri Lanka menyampaikan permintaannya kepada Indonesia untuk membuka rute penerbangan langsung dari Jakarta menuju Colombo.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Putu Agung Nara Indra