tirto.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menyatakan pemerintah telah mencanangkan pasokan listrik berdaya 35.000 megawatt untuk Jawa-Bali.
“Pemerintah telah mencanangkan pasokan ketenagalistrikan berdaya 35.000 megawatt yang berasal dari pembangkit listrik berbahan fosil,” kata Direksi Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, PT PLN, Nasri Sebayang di Pekalongan, Jumat (11/3/2016).
Nasri kemudian menjelaskan pemerintah menargetkan penyaluran daya sebesar 20.000 megawatt selesai pada 2019, kemudian sisanya ditargetkan selesai pada 2025.
Selain pembangkit listrik berbahan fosil, lebih lanjut Nasri mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang gencar membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan.
Nasri menerangkan, pertimbangan pemerintah menggencarkan PLTMH karena biaya operasionalnya relatif lebih murah dan tidak mencemari lingkungan dibanding proyek pembangkit listrik lain.
"Pembangunan PLTMH justru bisa membantu kondisi lingkungan setempat, yaitu membantu masyarakat bisa meningkatkan perekonomiannya, termasuk membuka peluang kesempatan kerja. Oleh karena, kami berharap pada masyarakat memberikan dukungan terhadap proyek ketenagalistrikan ini," ungkap Nasri.
Selain memanfaatkan PLTMH, kata Nasri, pihaknya juga akan mencari pasokan listrik dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Rencananya, pembangunan PLTU akan menggunakan teknologi ramah lingkungan agar tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan warga.
