WALHI mengkritik wacana capres nomo urut 01 Joko Widodo yang mengandalkan sawit sebagai sumber energi dan memungkinkan menaikkan B20 hingga B100 dalam debat kedua capres Pilpres 2019.
WALHI mengaku pesimis dengan ucapan Prabowo soal tidak akan melakukan kongkalikong dengan perusahaan yang merusak lingkungan ketika menjabat sebagai Presiden mendatang saat Debat capres kedua Pilpres 2019.
Yuyun mengatakan bahwa apa yang harus menjadi pembahasan oleh para capres adalah bagaimana menyelesaikan ketimpangan pengelolaan lahan, konflik agraria dengan hadirnya korporasi, dan juga soal kemiskinan masyarakat warga agraris.
Yuyun berharap para capres memaparkan perencanaan batas-batas yang tidak boleh dilanggar oleh pembangunan sehingga bisa menjaga kelestarian lingkungan hidup dan masyarakat adat.
YLBHI mendorong pemerintah tidak mengabaikan kasus-kasus teror dan ancaman lainnya yang kerap kali menimpa pembela lingkungan, maupun hak asasi manusia (HAM).
Walhi mengkritik visi-misi Jokowi-Ma'ruf yang mengaitkan isu infrastruktur pada lingkungan, sehingga berpotensi menimbulkan ancaman kerusakan ekologi lebih luas.
Salah satu poin visi misi Prabowo-Sandiaga akan mempromosikan rehabilitasi dengan cara membuka perluasan hutan tanaman industri yang jadi penyebab kerusakan hutan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta Walhi untuk memperhatikan jalannya pemberian izin pengelolaan sawit kepada PT Sebuku Inti Plantation, di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ratusan petani dari dari beberapa daerah dan WALHI menggelar aksi unjuk rasa menolak kriminalisasi pejuang lingkungan hidup di depan MA, Selasa (11/12/2018).